SOLID BERJANGKA - Proyeksi ICO Turunkan Kembali Harga Kopi Dunia
SOLID BERJANGKA JAKARTA - Harga kopi Arabika berjangka di bursa komoditas internasional New York pada penutupan perdagangan Jumat (05/04) turun kembali dari posisi tinggi 2 pekan. Demikian juga untuk harga kopi Robusta di bursa ICE London ditutup turun dari posisi tertinggi 1 pekan.
Harga kopi kembali tertekan setelah data baru menunjukkan pasokan berlimpah dari ICO pada hari Kamis, menaikkan perkiraan surplus kopi global 2018/19 menjadi 3,1 juta kantong dari perkiraan sebelumnya sebesar 2,29 juta kantong, dan Safras pada hari Kamis menaikkan perkiraan produksi kopi Brasil 2019/20 menjadi 58,9 juta kantong dari perkiraan sebelumnya sebesar 57,4 juta kantong .
Pelemahan yang terjadi pada harga kopi robusta terbatas setelah data Rabu dari Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Vietnam menunjukkan ekspor kopi Q1 Vietnam turun 14,2% y/y menjadi 483.000 MT. Vietnam adalah petani biji kopi robusta terbesar di dunia.
Sebelumnya pada hari awal pekan harga kopi anjlok ke posisi terburuk 13 tahun lebih setelah ICO melaporkan ekspor kopi global 2018/19 selama Oktober-Februari naik 5,7% y/y menjadi 52 juta kantong. Selain itu, Kementerian Perdagangan Brasil melaporkan pada hari Senin bahwa ekspor kopi Brasil Mar melonjak 41,1% y/y menjadi 3,209 juta kantong.
Harga kopi arabika untuk kontrak paling besar yaitu Mei 2019 bursa New York ditutup turun 0,05 poin atau 0,05% dari posisi perdagangan sebelumnya pada posisi $95.35 per lb. Sedangkan harga kopi robusta kontrak bulan Mei ditutup turun 9 poin atau 0,62% dari perdagangan sebelumnya pada $1454 per ton.
Penggerak positif harga kopi datang dari laporan Somar Meteorologia hari Senin bahwa curah hujan di Minas Gerais, wilayah penghasil kopi arabika terbesar di Brasil, hanya 0,8 mm dalam sepekan terakhir atau 3% dari rata-rata historis. Sedangkan untuk kopi robusta adalah prediksi dari Pusat Peramalan Hidro-Meteorologi Vietnam bahwa Dataran Tinggi Tengah, daerah penghasil kopi terbesar di Vietnam wilayah penghasil kopi terbesar di Vietnam, dapat menerima hujan 20% -40% lebih sedikit di bulan April daripada rata-rata historis yang dapat menyebabkan lebih kecil hasil kopi robusta.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga akhir sesi Amerika esok hari, diperkirakan harga kopi arabika masih bergerak di zona negatif oleh proyeksi pelemahan Real Brasil terhadap dollar Amerika Serikat.
SOLID BERJANGKA
Sumber : Vibiznews
Baca Juga :