Kamis, 23 Mei 2019

PT SOLID GOLD BERJANGKA | Minat Terhadap Resiko

PT SOLID GOLD BERJANGKA - Harga Emas Melemah Karena Meningkatnya Minat Terhadap Resiko


PT SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA -
Pasar saham dunia kebanyakan naik kemarin malam. Indeks saham Amerika Serikat mengarah naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Sementara ini, pasar telah menempatkan perang dagang Amerika-Cina dan konsekwensi negatifnya pada ekonomi dunia sebagai penggeraknya.

Hal kunci diluar pasar adalah menguatnya indeks dollar Amerika Serikat dan tidak jauh dibawah dari ketinggian pada tahun ini, yang adalah dua tahun tinggi. Sementara harga minyak mentah Nymex juga naik dan diperdagangkan disekitar $ 63.50.

Secara tehnikal, obyektif kenaikan harga emas adalah menembus “resistance” yang solid di $ 1,300.00 setelah melewati $ 1,278.80 dan kemudian $ 1,287.00. Sedangkan obyektif penurunan harga emas adalah menembus “support” yang solid di $ 1,267.30 setelah melewati $ 1,260.00.

Harga emas turun sedikit dan menyentuh kerendahan selama dua minggu kerendahan pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat pada hari Selasa kemarin. Sebegitu jauh pada minggu ini, minat terhadap resiko dari para trader dan investor lebih baik, yang adalah “bearish” untuk pasar emas dan perak yang “safe-haven”.

Emas berjangka bulan Juni terakhir turun $ 5.90 per ons pada $ 1,271.40. Perak Comex bulan Juli terakhir turun $ 0.075 pada $ 14.37 per ons.

Harga emas sebagian besar tidak berubah setelah data “pre-existing homes sales” Amerika Serikat dirilis yang meleset dari yang diperkirakan. Existing home sales turun 0.4 % pada bulan lalu sebanyak 5.19 juta unit per tahun, dibandingkan dengan pada bulan Maret 5.21 juta rumah per tahun. Para ekonom memperkirakan kenaikan sebesar 2.7 % menjadi 5.35 juta unit.
PT SOLID GOLD BERJANGKA

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Rabu, 22 Mei 2019

PT SOLID GOLD | Mahal Akibat Ketegangan

PT SOLID GOLD - Harga Minyak Mahal Akibat Ketegangan Amerika-Iran


PT SOLID GOLD JAKARTA -
Iran mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka akan melawan tekanan Amerika Serikat, menolak pembicaraan lebih lanjut dalam situasi saat ini.

Ketegangan muncul di tengah pasar yang sudah ketat karena Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), Rusia dan produsen lain telah menahan pasokan sejak awal tahun untuk menopang harga.

Sebuah pertemuan telah dijadwalkan 25-26 Juni untuk membahas kebijakan tersebut, tetapi kelompok itu sekarang mempertimbangkan untuk memindahkan acara tersebut menjadi 3-4 Juli, menurut sumber-sumber OPEC pada hari Senin, dengan pemimpin de-facto-nya Arab Saudi menandakan kesediaan untuk melanjutkan menahan produksi.

Kenaikan harga dibatasi oleh tekanan pada pasar keuangan, yang pekan ini telah dibebani oleh kekhawatiran bahwa Amerika Serikat dan China sedang menggali perang perdagangan yang panjang dan mahal yang dapat mengakibatkan perlambatan global yang luas.

Diperkirakan harga minyak mentah berpotensi naik dengan ketegangan Amerika Serikat-Iran dan pengetatan pasokan OPEC. Harga minyak diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 64,00-$ 64,50, dan jika harga turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 63,00-$ 62,50.

Harga minyak naik pada hari Selasa kemarin terpicu peningkatan ketegangan Amerika Serikat-Iran dan harapan bahwa OPEC akan terus menahan pasokan tahun ini.

Tetapi keuntungan dibatasi oleh kekhawatiran bahwa perang dagang yang berkepanjangan antara Washington dan Beijing dapat menyebabkan perlambatan ekonomi global.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat naik 33 sen, atau 0,52 %, menjadi $ 63,43 per barel.

Harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional untuk harga minyak, berada di $ 72,40 per barel, naik 43 sen, atau 0,60 %.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari Senin mengancam Iran dengan kekuatan besar jika menyerang kepentingan Amerika Serikat di Timur Tengah. Ini terjadi setelah serangan roket di ibukota Irak, Baghdad, yang Washington curigai telah diorganisir oleh milisi yang memiliki hubungan dengan Iran.
PT SOLID GOLD

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Selasa, 21 Mei 2019

SOLID GOLD BERJANGKA | Bursa Asia Awal Pekan

SOLID GOLD BERJANGKA - Bursa Jepang dan Korea Paling Untung di Bursa Asia Awal Pekan


SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Di bursa saham India, indeks Nifty 50 melonjak lebih dari 1,5 % setelah jajak pendapat awal menunjukkan Perdana Menteri Narendra Modi kemungkinan akan kembali berkuasa setelah pemilihan umum negara itu.

Pergerakan yang merugi terjadi pada bursa saham China, saham bergerak ke wilayah negatif  dengan indeks Komposit Shanghai tergelincir 0,59 % dan indeks Hang Seng di bursa saham Hong Kong tergelincir 0,43 %.

Demikian untuk perdagangan bursa saham Indonesia di bursa Jakarta alami pergerakan kuat oleh aksi bargain hunting pasar, kini indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 0,68 % ke posisi 5866.42. Support  kuat indeks dipicu oleh kuatnya saham-saham unggulan sektor infrastruktur dan aneka industri.

Pergerakan bursa saham Asia jelang penutupan sesi Asia kemarin sebagian besar lebih tinggi  di tengah serangkaian perkembangan geopolitik di seluruh kawasan Asia Pasifik dan juga rilis data ekonominya. Terpantau bursa saham Jepang dan Korea Selatan yang cetak keuntungan.

Indeks Nikkei 225 di bursa saham Jepang mencetak penguatan  0,35 %, yang ditopang kenaikan saham-saham kelas berat indeks seperti Fast Retailing dan Softbank Group. Penguatan juga disupport oleh data  pertumbuhan ekonomi Jepang pada kuartal pertama naik di atas ekspektasi. PDB Jepang tumbuh pada 2,1 % y/y  pada kuartal pertama tahun 2019,  yang mengalahkan ekspektasi pasar untuk PDB kontraksi 0,2 %.

Kekuatan saham juga terjadi bursa saham Korea Selatan, dengan indeks  Kospi menguat  0,59 %. Indeks diperkuat oleh lonjakan saham eksportir seperti Hyundai dengan kenaikan saham 3 % lebih dan juga saham unggulan Samsung Electronics dengan kenaikan 1 persen lebih.

Demikian keuntungan terjadi juga di bursa saham kawasan Pasifik dengan indeks ASX 200 di Australia naik 1,58 %, setelah partai koalisi konservatif Australia menguasai mayoritas parlemen  setelah kemenangan pemilu yang mengejutkan hari Sabtu minggu lalu. Saham sektor keuangan  melonjak lebih dari 5 % seperti  saham Commonwealth Bank of Australia melonjak 6,15 % dan National Australia Bank naik 7,61 %. Grup Perbankan Australia dan Selandia Baru juga melonjak 7,33 %, sementara Westpac meroket 8,38 %.
SOLID GOLD BERJANGKA

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :