Kamis, 23 Mei 2019

PT SOLID GOLD BERJANGKA | Lemahnya USD & Saham

PT SOLID GOLD BERJANGKA - Harga Emas Naik Karena Lemahnya USD & Saham


PT SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA -
Presiden Bank Frederal Reserve St.Louis James Bullard mengatakan di dalam pidato nya di Hongkong pada hari Rabu malam bahwa bank sentral Amerika Serikat kemungkinan perlu menurunkan tingkat bunga jika level inflasi terus berada pada level yang rendah. Federal Reserve ingin melihat inflasi Amerika Serikat disekitar level 2 %. Bullard adalah anggota yang memiliki hak suara pada  Federal Open Market Committee (FOMC). Berita ini juga bersahabat dengan pasar metal berharga, yang pada tahun-tahun belakangan telah melihat harga emas bereaksi positip terhadap kebijakan moneter Amerika Serikat yang lebih akomodatif.

Sementara itu inflasi dunia juga sangat rendah dan bahkan problematik. Imbal hasil obligasi pemerintah Jerman 10 tahun rata-rata adalah – 0.07 %. Ini adalah imbal hasil yang terendah di dalam hampir 3 tahun.

Hal kunci diluar pasar metal adalah sedikit turunnya indeks dollar Amerika Serikat namun masih tidak jauh dibawah dari ketinggian tahun ini, yang adalah ketinggian selama 2 tahun.

Secara tehnikal, obyektif kenaikan harga emas adalah menembus “resistance” yang solid di $ 1,300.00 setelah melewati $ 1,278.80 dan kemudian $ 1,287.00. Sebaliknya obyektif penurunan harga emas adalah menembus “support” yang solid di $ 1,267.30 setelah melewati $ 1,269.00 dan kemudian $ 1,267.30.

Harga emas naik secara moderat pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat hari Rabu kemarin. Turunnya indeks dollar Amerika Serikat dan pasar saham Amerika Serikat pada pertengahan minggu memberikan sedikit dukungan bagi metal “safe-haven”. Beberapa pejabat Fed yang berbicara semalam juga menambah kenaikan pasar metal.

Emas berjangka bulan Juni terakhir naik $ 3.30 per ons pada $ 1,276.50. Perak Comex bulan Juli terakhir naik $ 0.06 pada $14.47 per ons.

Pasar saham bercampur semalam. Indeks saham Amerika Serikat mengarah turun pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Minat terhadap resiko dari para investor dan trader meningkat pada minggu ini, dengan retorika perang dagang Amerika Serikat-Cina dari kedua belah pihak telah menurun pada beberapa hari belakangan ini.
PT SOLID GOLD BERJANGKA

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

PT SOLID GOLD BERJANGKA | Minat Terhadap Resiko

PT SOLID GOLD BERJANGKA - Harga Emas Melemah Karena Meningkatnya Minat Terhadap Resiko


PT SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA -
Pasar saham dunia kebanyakan naik kemarin malam. Indeks saham Amerika Serikat mengarah naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Sementara ini, pasar telah menempatkan perang dagang Amerika-Cina dan konsekwensi negatifnya pada ekonomi dunia sebagai penggeraknya.

Hal kunci diluar pasar adalah menguatnya indeks dollar Amerika Serikat dan tidak jauh dibawah dari ketinggian pada tahun ini, yang adalah dua tahun tinggi. Sementara harga minyak mentah Nymex juga naik dan diperdagangkan disekitar $ 63.50.

Secara tehnikal, obyektif kenaikan harga emas adalah menembus “resistance” yang solid di $ 1,300.00 setelah melewati $ 1,278.80 dan kemudian $ 1,287.00. Sedangkan obyektif penurunan harga emas adalah menembus “support” yang solid di $ 1,267.30 setelah melewati $ 1,260.00.

Harga emas turun sedikit dan menyentuh kerendahan selama dua minggu kerendahan pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat pada hari Selasa kemarin. Sebegitu jauh pada minggu ini, minat terhadap resiko dari para trader dan investor lebih baik, yang adalah “bearish” untuk pasar emas dan perak yang “safe-haven”.

Emas berjangka bulan Juni terakhir turun $ 5.90 per ons pada $ 1,271.40. Perak Comex bulan Juli terakhir turun $ 0.075 pada $ 14.37 per ons.

Harga emas sebagian besar tidak berubah setelah data “pre-existing homes sales” Amerika Serikat dirilis yang meleset dari yang diperkirakan. Existing home sales turun 0.4 % pada bulan lalu sebanyak 5.19 juta unit per tahun, dibandingkan dengan pada bulan Maret 5.21 juta rumah per tahun. Para ekonom memperkirakan kenaikan sebesar 2.7 % menjadi 5.35 juta unit.
PT SOLID GOLD BERJANGKA

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Rabu, 22 Mei 2019

PT SOLID GOLD | Mahal Akibat Ketegangan

PT SOLID GOLD - Harga Minyak Mahal Akibat Ketegangan Amerika-Iran


PT SOLID GOLD JAKARTA -
Iran mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka akan melawan tekanan Amerika Serikat, menolak pembicaraan lebih lanjut dalam situasi saat ini.

Ketegangan muncul di tengah pasar yang sudah ketat karena Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), Rusia dan produsen lain telah menahan pasokan sejak awal tahun untuk menopang harga.

Sebuah pertemuan telah dijadwalkan 25-26 Juni untuk membahas kebijakan tersebut, tetapi kelompok itu sekarang mempertimbangkan untuk memindahkan acara tersebut menjadi 3-4 Juli, menurut sumber-sumber OPEC pada hari Senin, dengan pemimpin de-facto-nya Arab Saudi menandakan kesediaan untuk melanjutkan menahan produksi.

Kenaikan harga dibatasi oleh tekanan pada pasar keuangan, yang pekan ini telah dibebani oleh kekhawatiran bahwa Amerika Serikat dan China sedang menggali perang perdagangan yang panjang dan mahal yang dapat mengakibatkan perlambatan global yang luas.

Diperkirakan harga minyak mentah berpotensi naik dengan ketegangan Amerika Serikat-Iran dan pengetatan pasokan OPEC. Harga minyak diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 64,00-$ 64,50, dan jika harga turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 63,00-$ 62,50.

Harga minyak naik pada hari Selasa kemarin terpicu peningkatan ketegangan Amerika Serikat-Iran dan harapan bahwa OPEC akan terus menahan pasokan tahun ini.

Tetapi keuntungan dibatasi oleh kekhawatiran bahwa perang dagang yang berkepanjangan antara Washington dan Beijing dapat menyebabkan perlambatan ekonomi global.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat naik 33 sen, atau 0,52 %, menjadi $ 63,43 per barel.

Harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional untuk harga minyak, berada di $ 72,40 per barel, naik 43 sen, atau 0,60 %.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari Senin mengancam Iran dengan kekuatan besar jika menyerang kepentingan Amerika Serikat di Timur Tengah. Ini terjadi setelah serangan roket di ibukota Irak, Baghdad, yang Washington curigai telah diorganisir oleh milisi yang memiliki hubungan dengan Iran.
PT SOLID GOLD

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :