Selasa, 18 Juni 2019

SOLID GOLD BERJANGKA | Terkena Sentimen Bearish

SOLID GOLD BERJANGKA - Harga Minyak Turun Terkena Sentimen Bearish



SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA -
Perkiraan pertumbuhan permintaan 2019 direvisi ke bawah oleh EIA dari 100.000 barel menjadi 1,2 juta barel per hari (bpd) tetapi mengatakan gambaran itu akan membaik memasuki tahun 2020 berkat paket stimulus dan pertumbuhan di negara-negara berkembang.

Meskipun bahaya konfrontasi langsung atas serangan tanker pekan lalu – yang disalahkan Amerika Serikat terhadap Iran tetapi Teheran membantah – tampaknya mereda, ketegangan atas rute strategis tetap tinggi. Seperlima dari minyak dunia melewati Selat Hormuz.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo pada hari Minggu mengatakan bahwa Washington tidak ingin berperang dengan Iran tetapi akan mengambil setiap tindakan yang diperlukan, termasuk diplomasi, untuk menjamin navigasi yang aman di Timur Tengah.

Harga dapat menerima beberapa dukungan dari komentar Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih pada akhir pekan bahwa OPEC mungkin akan bertemu pada minggu pertama bulan Juli dan bahwa ia berharap akan mencapai kesepakatan mengenai perpanjangan pembatasan produksi minyak.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak plus Rusia dan produsen lainnya, memiliki kesepakatan untuk memangkas produksi sebesar 1,2 juta barel per hari mulai 1 Januari. Pakta itu berakhir bulan ini dan kelompok itu bertemu dalam beberapa minggu mendatang untuk memutuskan langkah selanjutnya.

Diperkirakan harga minyak mentah berpotensi lemah dengan adanya sentimen bearish kekuatiran perlambatan ekonomi dan pelemahan permintaan. Perang dagang yang masih terus berlangsung juga dapat menekan harga minyak. Harga minyak diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 51,70-$ 51,20, dan jika harga naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 52,70-$ 53,20.

Harga minyak tergelincir pada Senin kemarin terkena sentimen bearish seperti tanda-tanda perlambatan ekonomi akibat perselisihan perdagangan global yang belum mereda, juga pelemahan permintaan yang mengalahkan sentimen kekhawatiran pasokan yang dipicu oleh serangan terhadap kapal tanker minyak di Teluk Oman pekan lalu.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat turun 35 sen, atau 0,67 %, menjadi $ 52,16, setelah menguat sebesar 0,4 % pada sesi sebelumnya.

Harga minyak mentah berjangka Brent turun 36 sen, atau 0,58 %, menjadi $ 61,65 per barel, setelah naik 1,1 % pada hari Jumat.

Pertumbuhan produksi industri China jatuh ke level terendah dalam 17 tahun di tengah ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat. Pasar minyak mencerna kekhawatiran permintaan karena India menerapkan tarif pembalasan pada sejumlah barang Amerika Serikat kemarin.

Juga melemahnya harga adalah prospek redup untuk pertumbuhan permintaan minyak pada 2019 yang diproyeksikan oleh Badan Energi Internasional (IEA) pada hari Jumat, mengutip prospek yang memburuk untuk perdagangan global.
SOLID GOLD BERJANGKA

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Senin, 17 Juni 2019

SOLID GOLD | Menyalakan Kembali Minat Terhadap Emas

SOLID GOLD - Kemungkinan Tindakan Fed & Kejadian-kejadian Geopolitik Menyalakan Kembali Minat Terhadap Emas


SOLID GOLD JAKARTA -
Inilah alasan yang tepat bahwa Iran telah berada dibawah radar dari Amerika Serikat dengan jendral yang bertugas pada regional yang bersangkutan baru-baru ini menyatakan bahwa ancaman dari Iran akan segera terjadi. Perkataannya menjadi kenyataan kemarin. Dollar Amerika Serikat sedikit mendukung kenaikan harga metal berharga walaupun setiap keuntungan yang disebabkan oleh kelemahan dollar Amerika Serikat adalah fraksional. Saat ini indeks dollar Amerika Serikat berada pada 96.90 turun 0.070 pada hari kemarin.

Dengan kejadian-kejadian geopolitik dan juga pergeseran dari Federal Reserve mengenai kebijakan moneter mereka dari sebelumnya “quantitative tightening” menjadi kembali kepada “quantitative easing”, maka rally emas belakangan ini kelihatannya akan ada pada ayunan yang penuh, dengan koreksi yang terjadi tidak lebih daripada istirahat sebentar sebelum lanjut ke posisi yang lebih tinggi.

Emas sekali lagi menemukan pijakannya dan sekarang untuk hari kedua berturut-turut telah ditutup lebih tinggi ketika dibandingkan dengan penutupan sebelumnya. Emas berjangka kontrak paling aktif bulan Agustus pada hari Kamis ditutup pada $ 1.336 per ons dimana keuntungan bersih $ 9.20.

Keuntungan kemarin disumbangkan oleh beberapa faktor. Pertama ada kepercayaan yang berkelanjutan bahwa Federal Reserve akan mengimplementasikan pemangkasan tingkat bunga nantinya pada tahun ini. Kemungkinan secepatnya pada bulanJuli ketika pertemuan FOMC berikutnya dimulai.

Kedua, keprihatinan yang berkelanjutan mengenai perang dagang sekarang antara Amerika Serikat dengan Cina masih menjadi medan terdepan yang membentuk kondisi ekonomi sekarang ini. Namun, ada nyala geopolitik yang baru dimana dilaporkan bahwa dua kapal minyak diserang di teluk Oman, menghasilkan satu kapal minyak rusak dan yang lain terbakar.

Menurut Reuter, ”Dua kapal minyak diserang pada hari Kamis dan dibiarkan terapung di Teluk Oman, mengakibatkan naiknya harga minyak dan menimbulkan ketakutan akan suatu konfrontasi baru antara Iran dan Amerika Serikat, yang menyalahkan Tehran untuk insiden yang terjadi.”

Sekretaris Negara Amerika Serikat Mike Pompeo memberitahukan kepada reporter dalam perjumpaan sebentar tanpa memberikan bukti yang nyata untuk mendukung sikap Amerika Serikat,”Adalah penilaian dari pemerintah Amerika Serikat bahwa Republik Islam Iran bertanggung jawab terhadap penyerangan yang terjadi di teluk Oman,”
SOLID GOLD

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Jumat, 14 Juni 2019

SOLID BERJANGKA | Ledakan Tanker di Wilayah Teluk

SOLID BERJANGKA - Harga Minyak Brent Melompat Karena Ledakan Tanker di Wilayah Teluk


SOLID BERJANGKA JAKARTA -
Tanker minyak Front Altair dan Kokuka Courageous telah mengalami kerusakan akibat kebakaran yang signifikan dan krunya telah dievakuasi, menurut beberapa agen pengiriman dan sumber penyewaan. Kokuka Courageous, sebuah kapal tanker kimia yang dimuat di Arab Saudi dan sedang dalam perjalanan ke Singapura, terbakar pada saat yang sama dengan Front Altair.

Penyebab kebakaran masih belum jelas, tetapi telah memicu kekhawatiran serangan dan datang hanya beberapa minggu setelah dugaan sabotase kapal di wilayah tersebut. Seorang perwakilan untuk Manajemen Kapal BSM, manajer Kokuka yang berbasis di Singapura, mengatakan 21 awak telah meninggalkan kapal karena  insiden  yang merusak lambung kanan kapal. Mereka dengan cepat diselamatkan dari sekoci oleh kapal terdekat, menurut juru bicara perusahaan.

Kapal itu kira-kira 14 mil laut di lepas pantai Iran dan 70 mil laut dari pantai Fujairah Uni Emirat Arab, yang merupakan tempat dugaan serangan sabotase terhadap empat kapal tanker pada awal Mei yang oleh pihak berwenang Amerika Serikat menyalahkan Iran. Iran membantah terlibat.

Operasi Pelabuhan Fujeirah adalah normal, S & P Platts dilaporkan dalam Peringatan Global Platts, mengutip sumber pengiriman.

Front Altair dijadwalkan untuk membawa kargo naptha dari Teluk Persia ke Jepang, kata Platts. Pemiliknya, Frontline, tidak dapat segera dihubungi untuk memberikan komentar.

Seorang juru bicara Armada Kelima Angkatan Laut Amerika Serikat di Bahrain mengatakan kepada media bahwa komandonya mengetahui insiden itu dan sedang mencari perincian lebih lanjut.

Harga minyak mentah acuan internasional atau minyak Brent tiba-tiba melonjak setinggi 4 % pada perdagangan sesi Eropa Kamis kemarin merespon berita ledakan kapal tanker di Teluk Oman di dekat garis pantai Iran, tetapi kemudian pasar lakukan profit taking.

Harga minyak Brent kini sedang naik 2,97 % atau $ 1,77 ke posisi $ 61.81, sedang harga minyak WTI Amerika Serikat naik 2,48 % atau $ 1,27 ke posisi $ 52.47.
SOLID BERJANGKA

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :