Selasa, 16 Juli 2019

SOLID GOLD BERJANGKA | Turunkan Harga Minyak di Asia

SOLID GOLD BERJANGKA - Buruknya Data Ekonomi China Turunkan Harga Minyak di Asia

SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi China melambat menjadi 6,2 % pada kuartal kedua dari tahun sebelumnya, sejalan dengan ekspektasi para analis, dengan permintaan di dalam negeri dan luar negeri goyah pasca krisis perang perdagangan Amerika-China.

Pekan lalu harga minyak sempat mendapat sentimen positif dari badai tropis Barry yang telah memangkas produksi minyak mentah Teluk Meksiko sebesar 73 %, atau 1,38 juta barel per hari. Selain itu juga terangkat oleh konflik di kawasan Teluk pasca penahanan kapal tanker milik Iran oleh Inggris beberapa pekan lalu.

Namun kurangnya berita dari Timur Tengah  telah menyebabkan reaksi harga minyak melemah ditambah dengan meningkatnya ekspektasi berkurangnya permintaan minyak global setelah laporan lambatnya pertumbuhan ekonomi China.

Untuk perdagangan selanjutnya, analyst memperkirakan harga minyak WTI akan meluncur ke posisi support 59.80 – 58.30. Namun jika bergerak kuat  akan  mendaki ke posisi resisten 60.55 – 61.40.

Harga minyak mentah tergelincir pada perdagangan sesi Asia hari Senin kemarin setelah pemerintah China melaporkan pertumbuhan ekonomi kuartalan paling lambat dalam setidaknya 27 tahun, memperkuat kekhawatiran tentang permintaan  importir minyak mentah terbesar di dunia.

Harga minyak acuan internasional atau minyak mentah Brent berjangka untuk kontrak bulan September turun 21 sen menjadi $ 66,51 per barel, sementara minyak mentah berjangka Amerika Serikat untuk Agustus turun 28 sen menjadi $ 59,93 per barel. Harga minyak untuk kedua kontrak pekan lalu membukukan kenaikan mingguan terbesar mereka dalam tiga minggu terakhir akibat pemotongan produksi minyak Amerika Serikat dan ketegangan diplomatik di Timur Tengah.
SOLID GOLD BERJANGKA

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :


Senin, 15 Juli 2019

SOLID GOLD | Minyak Amerika dan Turunkan Harga

SOLID GOLD - Badai di Meksiko Pangkas Produksi Minyak Amerika Serikat dan Turunkan Harga


SOLID GOLD JAKARTA -
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat naik 34 sen, atau 0,6 %, menjadi $ 60,54 per barel, sebelumnya turun  0,38 %  setelah sempat mencapai posisi tertinggi sejak 23 Mei di $ 60,94.

Perusahaan minyak di Teluk Meksiko telah memangkas lebih dari 1 juta barel per hari (bpd) output atau 53 % dari produksi di kawasan itu karena Badai Tropis Barry. Badai itu diperkirakan akan menjadi badai kategori satu dengan kecepatan angin setidaknya 74 mil per jam (119 km per jam).

Untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan harga minyak WTI akan mendaki ke posisi resisten 60.80 – 61.40. Namun jika bergerak lemah akan turun terus ke posisi support 59.90 – 57.30.

Harga minyak mentah di perdagangan sesi Asia hari Jumat minggu lalu naik kembali setelah sempat turun dari posisi tinggi 1 bulan lebih yang terjadi perdagangan sebelumnya. Harga tertekan dikarenakan produsen minyak Amerika Serikat di Teluk Meksiko memangkas lebih dari setengah output mereka dalam menghadapi badai tropis.

Harga minyak mentah berjangka Brent yang juga acuan harga minyak internasional  naik 41 sen atau 0,62 %, pada $ 67,01 per barel, perdagangan sebelumnya  ditutup turun 0,7 %  setelah mencapai tertinggi sejak 30 Mei di $ 67,52 per barel.
SOLID GOLD

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Jumat, 12 Juli 2019

SOLID BERJANGKA | Pemangkasan Suku Bunga

SOLID BERJANGKA - EUR/USD Lompat Ke 1.1250 Dengan Powell Membuka Pintu Terhadap Pemangkasan Suku Bunga


SOLID BERJANGKA JAKARTA -
Pasar obligasi memperhitungkan dalam harga pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada akhir bulan Juli ini – namun tidak pasti kedepan selanjutnya. Ekspektasi untuk pemotongan suku bunga sdua kali lipat sebesar 50 basis poin telah menurun setelah Amerika Serikat melaporkan kenaikan pekerjaan secara impresif sebanyak 224.000 pada bulan Juni. The Fed kemungkinan tidak akan tergesa-gesa untuk menurunkan suku bunga jika mereka melihat ekonomi Amerika Serikat yang bagus.

Skenario “baseline” adalah pasar memperkirakan Powell akan mengkonfirmasi untuk “insurance cut” pada bulan Juli – satu kali penurunan suku bunga untuk menghadapi badai perekonomian global. Dollar Amerika Serikat akan bergoncang karena konfirmasi yang sedemikan namun tidak akan ada pergerakan yang signifikan yang mungkin terjadi.

Di sisi lainnya, pejabat European Central Bank (ECB) telah mengulangi keprihatinan mereka juga terhadap rendahnya inflasi dan pertumbuhan menjelang keputusan ECB pada tanggal 25 Juli. ECB kemungkinan cenderung bertindak secepat mungkin menjelang perkiraan ekonomi yang baru yang akan keluar pada bulan September.

Apabila naik lagi, pasangan matauang ini akan berhadapan dengan “resistance” awal di 1.1270 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1320 dan kemudian 1.1350. Sebaliknya apabila turun, akan berhadapan dengan “support” terdekat di 1.1195 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1145 dan kemudian 1.1125.

EUR/USD diperdagangkan disekitar 1.1250, naik secara signifikan. Gubernur Federal Reserve Jerome Powell telah berkata outlook meredup dengan badai global dan inflasi yang rendah membebani perekonomian Amerika Serikat. ECB juga bersiap untuk melonggarkan kebijakannya.

Waktu menunggu dan rentang trading yang membuat frustrasi telah hampir berakhir. Gubernur Federal Reserve Jerome Powell memberikan testimoni di depan House Financial Services Committee, membuka pintu bagi pemotongan suku bunga.
SOLID BERJANGKA

Sumber : Vibiznews

Baca Juga :