SOLID GOLD BERJANGKA - Buruknya Data Ekonomi China Turunkan Harga Minyak di Asia
SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi China melambat menjadi 6,2 % pada kuartal kedua dari tahun sebelumnya, sejalan dengan ekspektasi para analis, dengan permintaan di dalam negeri dan luar negeri goyah pasca krisis perang perdagangan Amerika-China.Pekan lalu harga minyak sempat mendapat sentimen positif dari badai tropis Barry yang telah memangkas produksi minyak mentah Teluk Meksiko sebesar 73 %, atau 1,38 juta barel per hari. Selain itu juga terangkat oleh konflik di kawasan Teluk pasca penahanan kapal tanker milik Iran oleh Inggris beberapa pekan lalu.
Namun kurangnya berita dari Timur Tengah telah menyebabkan reaksi harga minyak melemah ditambah dengan meningkatnya ekspektasi berkurangnya permintaan minyak global setelah laporan lambatnya pertumbuhan ekonomi China.
Untuk perdagangan selanjutnya, analyst memperkirakan harga minyak WTI akan meluncur ke posisi support 59.80 – 58.30. Namun jika bergerak kuat akan mendaki ke posisi resisten 60.55 – 61.40.
Harga minyak mentah tergelincir pada perdagangan sesi Asia hari Senin kemarin setelah pemerintah China melaporkan pertumbuhan ekonomi kuartalan paling lambat dalam setidaknya 27 tahun, memperkuat kekhawatiran tentang permintaan importir minyak mentah terbesar di dunia.
Harga minyak acuan internasional atau minyak mentah Brent berjangka untuk kontrak bulan September turun 21 sen menjadi $ 66,51 per barel, sementara minyak mentah berjangka Amerika Serikat untuk Agustus turun 28 sen menjadi $ 59,93 per barel. Harga minyak untuk kedua kontrak pekan lalu membukukan kenaikan mingguan terbesar mereka dalam tiga minggu terakhir akibat pemotongan produksi minyak Amerika Serikat dan ketegangan diplomatik di Timur Tengah.
SOLID GOLD BERJANGKA
Sumber : Vibiznews
Baca Juga :