Senin, 11 November 2019

SOLID GOLD | EUR/USD Minggu Ini

SOLID GOLD - Rekomendasi Forex EUR/USD Minggu Ini


SOLID GOLD JAKARTA -
Dollar Amerika Serikat mendapatkan dorongan yang bagus pada hari Selasa yang lalu setelah rilis dari indeks ISM Non-Manufaktur, yang mengatasi dari yang diperkirakan 54.7 pada bulan Oktober, jauh lebih baik dari yang diperkirakan di 53.5 dan sebelumnya 52.6. Sementara pada hari Jumat Consumer Sentiment Index meleset dari yang diperkirakan dengan mencetak angka 95.7 namun biarbagaimanapun lebih baik daripada sebelumnya di 95.5.

Pengharapan akan tercapainya kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat dengan Cina dan data ekonomi Amerika Serikat yang positip mendorong permintaan akan dollar Amerika Serikat. Perkembangan perang dagang antara Amerika Serikat dengan Cina akan terus memimpin pergerakan harga pada minggu ini.

Dari kalender makro ekonomi minggu ini, inflasi dan pertumbuhan akan memegang panggung utama, dengan Jerman, Uni Eropa dan Amerika Serikat akan merilis angka CPI bulan Oktober, sementara Jerman dan Uni Eropa akan mempublikasikan perkiraan pendahuluan atas GDP kuartal ketiga yang diperkirakan akan mengecewakan.

Kepala Federal Reserve Amerika Serikat Powell akan bersaksi di depan Kongress pada hari Rabu, dan lalu pada hari Kamis di depan komisi yang lainnya. Minat spekulasi akan mencari tanda-tanda untuk kebijakan moneter yang akan datang, terlebih lagi dengan sekarang kemungkinan untuk pemangkasan tingkat suku bunga lebih jauh telah menurun. Dollar Amerika Serikat terus terapresiasi karena berkurangnya keprihatinan akan pertumbuhan.

EUR/USD berada pada posisi terendah di dalam hampir sebulan. Sementara sentimen “bearish” mendominasi.

Indikator tehnikal mengarah turun sekalipun kurang cukup kekuatan, dengan “support” terdekat berada pada 1.1000 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0940 dan kemudian 1.0878.  Sedangkan “resistance” terdekat berada pada 1.1060 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1100  dan kemudian 1.1180.

Pasangan matauang EUR/USD telah menyimpulkan penurunannya setelah gagal melewati zona harga 1.1180 untuk minggu keempat berturut-turut, berakhir pada posisi terendah dalam waktu hampir satu bulan. Pasar keuangan menghabiskan waktunya hari-hari ini mengikuti berita-berita sehubungan dengan hubungan perdagangan AS-Cina dan kemungkinan akan kesepakatan yang akan datang.

Berita-berita menunjukkan bahwa kedua negara mengeskalasikan permintaannya, yang lain memberikan indikasi bahwa Trump dan Xi Jinping akan menunda pertemuan mereka ke bulan Desember, dan akhirnya mereka melaporkan bahwa kedua belah pihak sedang berencana untuk memundurkan tarif dalam beberapa fase, sekali kesepakatan dicapai. Secara keseluruhan, pandangan bahwa kesepakatan perdagangan sedang dalam proses menjadi dominan, meskipun ada berita yang memberikan indikasi bahwa Presiden Amerika Serikat Trump belum memutuskan mengenai penundaan bea masuk.

Data Eropa umumnya memberikan semangat, dengan Markit PMI final bulan Oktober direvisi naik dari perkiraan pendahuluan. Meskipun demikian, hasil manufaktur diseluruh Uni Eropa tetap dalam teritori kontraksi dan hampir tidak pernah diatas kerendahan bertahun-tahun yang dibukukan pada permulaan kuartal ketiga. Indeks jasa juga membaik, walaupun PMI Jerman tetap dibawah dari 50 pada permulaan dari kuartal yang terakhir.

Juga, Produksi Industri sebagai data ekonomi top dari Uni Eropa menurun pada bulan September, sementara Komisi Eropa menurunkan perkiraan pertumbuhan untuk tahun ini dan tahun depan, mengurangi sedikit perbaikan di PMI.
SOLID GOLD

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :


Jumat, 08 November 2019

SOLID BERJANGKA | Harga Tertinggi Satu Bulan

SOLID BERJANGKA - Harga Gula Turun Dari Harga Tertinggi Satu Bulan


SOLID BERJANGKA JAKARTA -
Harga gula Maret di New York pada hari Selasa naik ke satu bulan tertinggi dan harga gula putih Desember di London naik ke 4 ½ bulan tertinggi karena berkurangnya produksi dari India, produsen gula kedua terbesar dunia. The Indian Sugar Mills Association (ISMA) pada hari Selasa memperkirakan produksi gula India turun 19 % dari tahun lalu ke terendah tiga tahun menjadi 26.85 MMT dari rekor 33.2MMT di 2018/2019. India National Federation of Cooperative Sugar Factories Ltd hari Senin memperkirakan produksi gula di 2019/20 akan turun sehingga 26.0 -26.5 MMT turun 20.7 % dari tahun 2018/19.

Faktor kenaikan harga dari Intl FCStone hari Selasa bahwa gula global 2019/20 defisit nya bertambah menjadi 7.7 MMT dari perkiraan Agustus defisit sebesar 5.9 MMT, karena cuaca di Asia.

Dari S&P Global Platts Analytics bahwa pasar gula global pada 2020/21 akan menjadi surplus +600,000 MT dari defisit 5.96 MMT di 2019/20. Platts mengatakan bahwa surplus gula global terjadi karena produksi gula akan naik 5.2 % dari tahun lalu menjadi 186.0 MMT karena perkiraan produksi India, Brazil, EU dan Rusia.

Laporan 24 Oktober dari Unica harga gula turun karena penggilingan tebu Brazil di Pusat dan Selatan Brazil menghasilkan 1.91 MMT gula sampai pertengahan Oktober diatas perkiraan sebesar 1.68 MMT. Total 2019/20 di Brazil Pusat – Selatan produksi sampai pertengahan Oktober naik 1.1 % dari tahun lalu menjadi 23.71 MMT.

Di Brazil hujan turun tidak merata, suhu diatas normal.

Analisa tehnikal untuk gula dengan support pertama di $ 12.40 dan berikut ke $ 12.20 sedangkan resistant pertama di $ 12.90 dan berikut ke $ 13.00.

Harga gula turun dari satu bulan tertingginya dan gula putih turun dari harga tertinggi 4 ½ bulan tertingginya, karena melemahnya real Brazil dan harga minyak mentah turun.

Harga gula Maret di New York  turun 15 sen (1.18 %) menjadi $ 12.56 perpound dan harga gula Desember ditutup turun 2.56 %.

Harga gula melemah karena harga minyak mentah turun dan melemahnya real Brazil karena likuidasi di gula berjangka. Harga minyak mentah turun 1.2 % hari Rabu, membuat harga etanol turun dan sehingga petani lebih memilih untuk membuat gula dibanding etanol sehingga meningkatkan persediaan gula.

Real Brazil turun 2.17 % pada hari Rabu menjadi dua minggu terendah terhadap dolar, sehingga mendorong ekspor gula karena harganya lebih murah bagi pembeli luar negeri.
SOLID BERJANGKA

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Kamis, 07 November 2019

PT SOLID GOLD BERJANGKA | Turun Lagi

PT SOLID GOLD BERJANGKA - Harga Kedelai Turun Lagi


PT SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA -
Trader menantikan laporan bulanan yang penting dari USDA pada hari Jumat mengenai  penawaran dan permintaan juga produksi dari kedelai. Produksi diperkirakan tidak berubah dari bulan lalu tapi para trader mengharapkan  produksi  dan persediaan akhir berkurang.

Laporan mingguan dari USDA memperlihatkan bahwa petani sedang focus untuk melakukan panen dari kedelai dan jagung baru selanjutnya. Para petani berharap panen kedelai dapat selesai sebelum salju turun, karena sulit pada saat bersalju untuk panen.  Produksi kedelai lebih baik di daerah barat. Panen kedelai sudah selesai  75% masih dibawah perkiraan rata-rata lima tahun sebesar 87 %.

Pasar juga terus memperhatikan cuaca di Amerika Selatan, karena perlu cuaca yang baik untuk melakukan penanaman kedelai, namun cuaca di Brazil sangat kering sehingga penanaman ditunda. Ramalan cuaca pada  minggu lalu mengatakan hujan akan turun pada minggu yang akan datang membuat penanaman dapat berlangsung. Namun pada minggu ini hujan belum turun sehingga cuaca masih kering. Penanaman di Brazil sudah 46 % dari area penanaman sejak petani memulai tanam di bulan September, masih di bawah rata-rata 60 % pada tahun lalu. Brazil diharapkan akan menghasilkan 121 juta ton kedelai pada musim ini karena perluasan area menjadi 36.4 juta ha.

Meeting antara Amerika Serikat dan Cina untuk menandatangani perjanjian dagang tertunda lagi penandatanganan fase 1 akan dilakukan pada bulan Desember.  Namun Cina sudah melakukan pembelian kedelai tanpa mengenakan kenaikan tariff bea masuk.  Cina secara sendiri membatalkan kenaikan bea masuk untuk produk – produk  pertanian.

Menurut perkiraan  tidak ada perubahan besar dari permintaan dan penawaran dalam Laporan USDA pada hari Jumat besok, perubahan baru akan terjadi pada bulan Januari.

Analisa tehnikal kedelai dengan support pertama $ 9.30 dan berikut $ 9.25 dan resistant pertama di $ 9.45 dan berikut $ 9.47.

Harga kedelai turun melanjutkan penurunan pada hari Selasa  karena masih menanti laporan USDA hari Jumat.

Harga kedelai Nopember turun 6.75 sen menjadi $ 9.15 perbushel, harga soybean meal turun $ 3.80 menjadi $ 298.90 dan harga minyak kedelai naik 18 sen menjadi $31.75.

Perkiraan penjualan ekspor mingguan sampai 31 Oktober ada pada range 600,000 – 1.2 MM, untuk soybean meal antara 150,000 – 300,000 MT. Para trader masih mengantisipasi laporan ekspor mingguan dari USDA mengenai minyak kedelai perkiraannya antara 5,000 – 25,000 MT.
PT SOLID GOLD BERJANGKA

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :