Selasa, 17 Desember 2019

SOLID GOLD BERJANGKA | Ditengah Bagusnya Sentimen Pasar

SOLID GOLD BERJANGKA - EUR/USD Diperdagangkan Dekat Ketinggian Harian Ditengah Bagusnya Sentimen Pasar


SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA -
Amerika Serikat semalam merilis NY Empire State Manufacturing Index bulan Desember, yang naik dari sebelumnya meskipun kurang dari yang diperkirakan, di 3.5, naik dari sebelumnya 2.9. Sementara aktual PMI Manufaktur hanya turun sedikit di 52.5 dari yang diperkirakan 52.6. Dan aktual PMI Jasa muncul di 52.2 mengatasi dari yang diperkirakan di 52.

Indikator tehnikal berusaha untuk pulih namun tetap mandek di level netral, tidak sanggup untuk memberikan kepastian akan keuntungan selanjutnya. “Support” terdekat berada di 1.1110 yang apabila berhasil ditembus akan lanjut ke  1.1090 dan kemudian 1.1065. Sedangkan “resistance” terdekat menunggu di 1.1150 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1180 dan kemudian 1.1220.

Pasar optimis sekalipun dengan kehati-hatian mengenai berita-berita perang dagang, dengan terbatasnya tindakan sementara para investor menunggu petunjuk-petunjuk yang baru. Aktifitas manufaktur Uni Eropa stagnasi, namun hasil jasa membaik sedikit pada bulan Desember.

Pasangan matauang EUR/USD sempat diperdagangkan dekat ketinggian harian menjelang pembukaan perdagangan sesi Amerika Serikat, disekitar 1.1145. Optimisme yang berhati-hati dipicu oleh pengumumnan kesepakatan perdagangan AS-Cina fase pertama mendukung assets dengan imbal hasil yang tinggi.

GBP/USD turun sedikit ke 1.1137 dengan angka yang dirilis dari makro ekonomi Eropa mengecewakan dengan angka perkiraan pendahuluan Markit PMI untuk bulan Desember dan hasil manufaktur di Uni Eropa tetap stagnan. PMI manufaktur Jerman jatuh ke 43.4, sementara untuk Uni Eropa terkontraksi ke 47.4. Sektor jasa tetap meningkat dengan indeks Jerman sesuai dengan yang diperkirakan di 52 dan indeks Uni Eropa mengatasi yang diperkirakan di 52.4.
SOLID GOLD BERJANGKA

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Senin, 16 Desember 2019

SOLID GOLD | Bursa Asia Mixed Setelah Melejit

SOLID GOLD - IHSG Senin Pagi Menguat 24 Poin ke 6221; Bursa Asia Mixed Setelah Melejit


SOLID GOLD JAKARTA -
Mengawali perdagangannya, IHSG turun tipis 0,004 poin ke level 6.197. Indeks LQ45 menguat 0,3 poin (0,03%) ke level 997. Pagi ini IHSG terpantau menguat 0,40% atau 24,510 poin ke level 6.221,961. Sementara LQ45 terlihat naik 0,56% atau 5,614 poin ke level 1003,265.

Tercatat saat ini sebanyak 162 saham naik, 80 saham turun dan 126 saham stagnan.

Sementara itu, bursa Wall Street yang ditutup Sabtu subuh ini berakhir menguat terbatas dengan investor menantikan final keputusan dagang US-China yang dijadwalkan pada 15 Desember ini. Sedangkan, bursa regional pagi ini terlihat mixed, di antaranya Nikkei yang merosot 0,02%, dan Indeks Hang Seng yang turun 0,14%.

Melihat pergerakan bursa kali ini terdongkrak sentimen damai dagang AS – China, sementara bursa regional Asia justru terkoreksi sebagian setelah melejit akhir minggu lalu dengan konfirmasi deal dagang fase satu. Berikutnya IHSG nampaknya masih bisa menguat tetapi dengan tempo yang tertahan karena diintip profit taking, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.274 dan 6.304. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.023, dan bila tembus ke level 5.939.

Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di awal pekan Senin pagi ini (16/12) terpantau menguat lagi 0,40% atau 24,510 poin ke level 6.221,961 setelah dibuka melandai ke level 6.197,314. IHSG menguat terdorong sentimen positif damai dagang, sementara bursa kawasan Asia pagi ini umumnya variatif sekalipun telah muncul optimisme deal dagang fase satu.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pagi ini terpantau melemah 0,09% ke level Rp 13.998, dengan dollar AS di pasar uang Asia tampak turun di pasar uang Asia setelah rebound sebelumnya, tertekan dengan perkembangan deal fase pertama nego dagang AS – China serta penguatan pound sterling dari hasil pemilu di Inggris. Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 13.985.
SOLID GOLD

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Jumat, 13 Desember 2019

SOLID BERJANGKA | Sawit Kembali Naik

SOLID BERJANGKA - Harga Minyak Sawit Kembali Naik

SOLID BERJANGKA JAKARTA - Impor minyak kedelai India turun 19 % dari tahun lalu menjadi 164,750 ton, sedangkan impor minyak bunga matahari turun 59% menjadi 263,311 ton menurut SEA,

Malaysia meningkatkan pajak ekspor CPO untuk bulan Januari,  untuk pertama kalinya setelah satu setengah tahun, the Malaysian Palm Oil Board (MPOB)  mengatakan pada hari Jumat.

Negara produsen ke dua terbesar dunia ini terakhir mengenakan pajak ekspor 4.5% pada bulan Agustus 2018 setelahnya menurunkannya menjadi 0. Akibat dari pembebasan pajak ekspor dari Mei sampai Desember 2019 maka ekspor minyak sawit meningkat dan meluas ke pasar yang baru.

Malaysia telah menghitung harga referensi sebesar RM2,571.16 (USD616.59) per ton untuk Januari 2020.

Analisa tehnikal untuk minyak sawit support pertama di RM2,855 dan berikut ke RM2,753 sedangkan resistant pertama di RM3,010 dan berikut ke RM3,062.

Harga minyak sawit kembali naik pada hari Kamis dan awal perdagangan hari Jumat. Harga minyak sawit Malaysia kembali naik pada hari Kamis karena persediaan sedikit dan permintaan berkurang.

Harga minyak sawit  Februari di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 9 ringgit atau 0.3% menjadi 2,887 ringgit ($692.33) per ton.

Persediaan minyak sawit di Malaysia turun ke terendah tiga bulan pada bulan Nopember dan ekspor turun karena permintaan dari importir besar berkurang. Persediaan lebih kecil daripada perkiraaan, Persediaan turun 2.26 juta ton turun 4.1% dari bulan lalu. Sedangkan menurut Reuter persediaan akan turun 5.7% menjadi 2.22 juta ton.

Harga minyak kedelai di Dalian naik 0.7% dan harga minyak sawit juga naik 0.6%.

Impor minyak sawit India turun 3 % di bulan Nopember dari tahun lalu mencapai terendah 17 bulan, setelah India mengenakan pajak impor.

Impor minyak sawit India di bulan Nopember 2019 sebesar 671,863 ton, terendah sejak Juli 2018, dalam laporan the Solvent Extractor Association (SEA) . Impor minyak sawit di bulan November 2018 dan 778,568 ton di bulan Oktober 2019.

India adalah negara importir minyak nabati terbesar dunia yang membeli minyak sawit dari Indonesia dan Malaysia. Impor minyak kedelai dari Argentina dan Brazil dan minyak bunga matahari dari Ukraina dan Rusia.

India hampir menghentikan pembelian minyak sawit untuk pengiriman bulan Nopember ketika bulan Oktober India merencanakan akan meningkatkan pajak Impor dan denda lainnya untuk menghentikan impor karena PM Malaysia mengkritik aksi India terhadap Kashmir.

India mengimpor refined palm oil dari Malaysia dan Crude Palm Oil dari Indonesia.
SOLID BERJANGKA

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :