Jumat, 20 Desember 2019

SOLID BERJANGKA | Bursa Amerika Masih Cetak Rekor

SOLID BERJANGKA - Meski Data Ekonomi Mengecewakan, Bursa Amerika Masih Cetak Rekor



SOLID BERJANGKA JAKARTA -
Investor  mengabaikan serangkaian berita ekonomi AS yang mengecewakan, Departemen Tenaga Kerja merilis sebuah laporan sebelum dimulainya perdagangan yang menunjukkan klaim pengangguran awal turun lebih sedikit dari yang diharapkan pada minggu yang berakhir 14 Desember. Klaim turun menjadi 234.000, atau turun 18.000 dari periode sebelumnya sedangkan  diperkirakan turun 225.000.

Sebuah laporan terpisah dari Philadelphia Federal Reserve menunjukkan aktivitas manufaktur di wilayah Philadelphia hampir datar di bulan Desember. The Philly Fed mengatakan indeks difusi untuk aktivitas umum saat ini jatuh ke 0,3 pada Desember dari 10,4 pada November,   merosot ke level terendah dalam enam bulan.

National Association of Realtors juga merilis laporan yang menunjukkan penurunan yang jauh lebih besar dari yang diharapkan di AS untuk penjualan rumah di bulan November. NAR mengatakan penjualan rumah  turun 1,7 persen ke tingkat tahunan 5,35 juta pada November setelah melonjak 1,5 persen ke revisi 5,44 juta pada Oktober. Ekonom memperkirakan penjualan rumah yang ada turun 0,4 persen ke tingkat 5,44 juta dari 5,46 juta yang awalnya dilaporkan untuk bulan sebelumnya.

Untuk pergerakan secara sektoral, saham-saham energi menghasilkan beberapa kinerja terbaik pasar pada hari itu, dengan Philadelphia Oil Service Index dan NYSE Arca Natural Gas Index masing-masing naik 1,8 persen dan 1,5 persen.

Kekuatan saham juga terlihat di antara sektor jaringan IT, sebagaimana tercermin oleh kenaikan 1,2 persen oleh NYSE Arca Networking Index. Saham-saham real estat telekomunikasi dan komersial juga mengalami penguatan pada hari itu, sementara saham perumahan bergerak ke sisi negatif menyusul data penjualan rumah yang mengecewakan.

Perdagangan saham di bursa Amerika kembali untung dan hingga penutupan sesi Jumat (20/12) mencetak rekor tertinggi penutupan baru. Kenaikan harga saham di bursa Wall Street lebih banyak didorong aksi teknikal investor, dikarenakan rilis data ekonomi yang menjadi sentimen mengecewakan.

Indeks Dow Jones naik 137,68 poin atau 0,5 persen menjadi 28.376,96, indeks Nasdaq naik 59,48 poin atau 0,7 persen menjadi 8.887,22 dan indeks S&P 500 naik 14,23 poin atau 0,5 persen menjadi 3.205,37.

Secara keseluruhan  aktivitas perdagangan tetap relatif tenang, dengan beberapa investor menunggu sinyal kuat dari  rincian kesepakatan perdagangan fase satu yang diumumkan oleh pejabat AS dan Cina minggu lalu. Selain itu juga pemberitaan  DPR AS secara resmi memilih untuk memakzulkan Presiden Donald Trump  menyebabkan beberapa kehati-hatian meskipun  sangat tidak mungkin untuk dilengser.
SOLID BERJANGKA

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Kamis, 19 Desember 2019

PT SOLID GOLD BERJANGKA | Teknologi Nasdaq Paling Kuat

PT SOLID GOLD BERJANGKA - Keuntungan Bursa Amerika Sedang Payah, Saham Teknologi Nasdaq Paling Kuat


PT SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA -
Mixednya pergerakan indeks  di Wall Street terjadi oleh ragunya investor untuk menggelontorkan dana cukup besar pasca  berita AS dan China telah menyetujui kesepakatan perdagangan fase satu yang  membantu mempertahankan sentimen positif. Mereka  juga menahan diri menanti tanda-tanda kekuatan lanjutan di ekonomi AS yang akan dirilis hari Jumat.

Keseluruhan aktivitas perdagangan tetap ringan sepanjang hari, dengan kurangnya data ekonomi utama AS.  Selain itu juga investor  mengawasi perkembangan di Capitol Hill, di mana Demokrat House diperkirakan akan memilih untuk memakzulkan Presiden Donald Trump.

Melihat pergerakan sektoral, sebagian besar sektor utama mengakhiri sesi dengan hanya menunjukkan pergerakan sederhana, berkontribusi pada penutupan yang lesu oleh pasar. Saham gas alam memperpanjang pergerakan kenaikan substansial yang terlihat selama dua minggu terakhir,  dengan NYSE Arca Natural Gas Index melonjak 1,6 persen.

Kekuatan saham juga terlihat pada sektor emas, layanan minyak, dan saham real estate komersial, sementara itu beberapa pelemahan terlihat di antara saham-saham sektor  transportasi dan perumahan.

Setelah mengakhiri sesi sebelumnya sedikit lebih tinggi, perdagangan saham bursa Amerika menunjukkan kurangnya arah sepanjang sesi. Meskipun terjadi perdagangan yang berombak, saham-saham teknologi kelas berat di Nasdaq  naik ke rekor penutupan tertinggi baru pada akhir sesi Kamis (19/12).

Kondisi perdagangan diatas membuat indeks ditutup dengan mixed, dimana hanya indeks  Nasdaq yang menguat dengan naik 4,38 poin atau 0,1 persen menjadi 8.827,73. Sedangkan indeks Dow Jones merosot 27,88 poin atau 0,1 persen menjadi 28.239,28 dan indeks S&P 500 turun 1,38 poin atau kurang dari sepersepuluh persen menjadi 3.191,14.
PT SOLID GOLD BERJANGKA

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Rabu, 18 Desember 2019

PT SOLID GOLD | Saham ASX dan IHSG Menguat

PT SOLID GOLD - Bursa Asia 18 Desember Banyak Yang Merugi, Saham ASX dan IHSG Menguat


PT SOLID GOLD JAKARTA -
Saham perusahaan perkapalan Kawasaki Kisen Kaisha anjlok 3,4 persen dan saham pembuat obat Daiichi Sankyo merosot 5,6 persen, sementara Olympus, Nomura, Nippon Electric Glass dan Hitachi naik 2-3 persen. Saham Isuzu Motors naik 1,5 persen di tengah laporan bahwa pembuat mobil akan bekerja sama dengan Volvo AB Swedia untuk truk generasi berikutnya.

Perdagangan saham bursa Seoul menyerah pada aksi ambil untung setelah mencapai level tertinggi tujuh bulan di sesi sebelumnya. Indeks  Kospi berakhir sedikit lebih rendah pada 2.194,76 setelah sesi berombak. Namun terdapat penguatan saham pada saham Hyundai Motor yang naik 0,8 persen dan afiliasinya Kia Motors menguat 1,3 persen.

Pasar saham Australia berakhir datar dengan bias positif karena saham bank-bank jatuh karena tuduhan pelanggaran. Saham Bank ANZ, NAB dan Westpac berakhir turun antara 0,2 persen dan 0,7 persen. Indeks ditopang oleh kekuatan saham Origin Energy, Oil Search dan Santos yang naik 1-3 persen.

Saham Selandia Baru alami penguatan dengan indeks acuan NZX 50 berakhir naik 68,72 poin, atau 0,61 persen, pada 11.329,56. Saham Kathmandu Holdings dan Oceania Healthcare keduanya naik sekitar 3 persen. Di Selandia Baru dilaporkan  defisit transaksi berjalan NZ $ 6,35 miliar pada kuartal ketiga 2019 yang meleset dari ekspektasi untuk defisit NZ $ 6,318 miliar menyusul kekurangan NZ $ 1,106 miliar dalam tiga bulan sebelumnya.

Untuk perdagangan saham di bursa Indonesia, indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau ditutup menguat 0,69% ke posisi 6287,50. Kekuatan indeks diperkuat oleh saham-saham sektor finance dan industri dasar.

Bursa saham Asia perdagangan hari Rabu (18/12) ditutup mixed karena kekhawatiran tentang Brexit keras dan data menunjukkan ekspor Jepang tergelincir selama 12 bulan berturut-turut pada bulan November yang meningkatkan risiko kontraksi pada kuartal keempat.

Perdagangan saham China menyerah dari kenaikan awal sesi dengan berakhir lebih rendah. Indeks Shanghai Composite turun 0,18 persen menjadi 3.017,04 sementara indeks Hang Seng Hong Kong berakhir 0,15 persen lebih tinggi pada 27.884,21. Bank sentral China hari ini mengurangi tingkat pembelian kembali 14 hari secara marginal setelah memangkas suku bunga repo jangka pendek 7 hari sebulan yang lalu. Bank Rakyat China juga menyuntikkan CNY 200 miliar ke dalam sistem keuangan melalui perjanjian pembelian kembali terbalik untuk memenuhi permintaan likuiditas.

Bursa saham Jepang berakhir lebih rendah karena kekhawatiran pertumbuhan ekonomi setelah data resmi menunjukkan ekspor negara itu menurun untuk 12 bulan berturut-turut pada bulan November. Indeks Nikkei turun 0,55 persen menjadi 23.934,43 sementara indeks Topix  ditutup setengah persen lebih rendah pada 1.738,40.
PT SOLID GOLD

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :