SOLID GOLD - Arah Emas Minggu Ini: Seberapa Cepat Naik Ke $1,600 Lagi?
SOLID GOLD JAKARTA - Emas mengakhiri minggu lalu dengan catatan “bullish” setelah pengumuman bahwa AS sedang mengenakan lebih banyak sanksi atas Iran sebagai respon terhadap serangan Iran atas pasukan AS di Irak. Sanksi yang baru akan mentargetkan ekspor metal Iran, manufaktur dan sektor tekstil dan juga delapan pejabat Senior Iran.
Sebagai responnya, harga emas naik dengan emas berjangka Comex bulan Februari terakhir diperdagangkan pada $1,559.70, naik 0.35% pada hari itu.
Selain itu, Non-Farm Payrolls AS bulan Desember turun dengan mengejutkan pada hari Jumat, hanya bertambah 145.000 dibandingkan dengan yang diperkirakan 164.000 pada bulan Desember, sementara tingkat pengangguran tetap di 3.5% – terendah dalam 50 tahun.
Yang lebih penting lagi, upah hanya naik 2.9% setahun dibandingkan dengan yang diperkirakan sebesar 3.1%. Dengan pertumbuhan upah jatuh dibawah dari 3% untuk pertamakalinya sejak bulan Juli 2018, keprihatinan akan disinflasi menyergap pasar, membawa kepada penurunan dari imbal hasil treasury dan dolar AS, dan pada gilirannya mendorong kenaikan harga emas.
Lingkungan secara umumnya masih mendukung kenaikan harga emas dalam arti kondisi makro masih cukup “supportive”. Imbal hasil masih rendah, ekspektasi inflasi mengalami kenaikan, dan ada keraguan mengenai kekuatan dolar AS.
Selain itu keprihatinan perdagangan dan geopolitik seharusnya masih berlanjut mendukung metal kuning sebagai investasi “safe-haven”.
Ketegangan AS-Iran
Meskipun ketegangan AS-Iran telah mereda pada minggu lalu, analis masih berhati-hati memonitor setiap perkembangan lebih jauh dan dampak mereka terhadap pasar. Emas meroket diatas $1600 per ons hari Selasa minggu lalu setelah Iran menyerang personel militer AS di Irak. Masih ada kemungkinan ketegangan bisa kembali menyala yang akan menguntungkan metal kuning.
Kesepakatan Perdagangan AS-Cina Fase Pertama
Berita yang besar mengenai perdagangan adalah potensi akan ditandatanganinya kesepakatan perdagangan fase pertama antara AS dengan Cina pada hari Rabu.
Pada hari Kamis minggu lalu, Presiden AS Donald Trump memberitahukan bahwa kesepakatan akan ditandatangani pada tanggal 15 Januari atau segera sesudahnya. Donald Trump pertamakali mengumumkan tanggal penandatanganan 15 Januari pada tanggal 31 Desember. Apa yang penting untuk diperhatikan pada penandatanganan adalah rincian tambahan mengenai kesepakatan itu sendiri. Pada saat ini yang kita tahu komponen utama dari kesepakatan adalah bahwa AS setuju untuk tidak mengenakan tarif lebih jauh dan Cina setuju sebagai balasannya untuk menaikkan pembelian produk-produk agrikulturan AS. Sampai saat ini tidak jelas kapan naskah kesepakatan yang sepenuhnya akan dirilis.
Data Makro Ekonomi
Dari perspektif ekonomi, data inflasi akan menjadi sorotan pada minggu ini dengan akan keluarnya “Consumer Price Index” (CPI) pada hari Selasa dan “Producer Price Index” (PPI) pada hari Rabu.
Akan ada juga data manufaktur untuk dimonitor, baik New York Empire State Manufacturing Index pada hari Rabu yang diikuti oleh Philadelphia Fed Manufacturing Indeks pada hari Kamis. Ini penting karena kita telah meilhat manufaktur AS tidak berfungsi dengan bagus pada tahun kemarin. Apakah berlanjut ke tahun yang baru?
Investor juga akan sibuk untuk memonitor data penjualan ritel AS pada hari Kamis, yang akan diikuti oleh data perumahan AS pada hari Jumat, termasuk “building permits” dan “housing starts”.
Diperkirakan data-data ekonomi yang keluar akan bagus. Sedikit “rebound” pada bulan Desember. Apabila angka yang keluar mengecewakan, maka hal ini positip bagi emas.
Data-data ini akan memberikan indikasi mengenai kekuatan ekonomi AS pada saat memasuki dekade yang baru dan juga vital bagi arah kebijakan moneter yang akan datang oleh Federal Reserve AS, yang masih memiliki ruangan untuk memangkas tingkat bunga lebih jauh atau mengeluarkan Quantitative Easing.
Minggu ini emas diperkirakan masih akan naik meskipun hanya moderat karena grafik mingguan telah memberikan signal kelelahan.
Jika data makro ekonomi AS yang keluar bagus, maka harga emas akan turun dengan “support” terdekat menunggu di $1,545 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,515 dan kemudian $1,495. Sedangkan “resistance” terdekat menunggu di $1,570 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,588 dan kemudian $1,600.
Minggu ini penuh dengan event-event kunci yang harus diperhatikan, termasuk rilis data makro kunci, kemungkinan penandatanganan kesepakatan perdagangan AS-Cina fase pertama, dan ketegangan AS-Iran lebih jauh. Gambaran keseluruhan adalah tetap mendukung emas naik dengan para analis tidak mengabaikan kemungkinan melihat harga emas kembali di $1,600 lagi.
SOLID GOLD
Sumber : Vibiznews
Baca Juga
:
Solid
Gold |
Kinerja Solid Gold Berjangka
Solid
Gold | PT
Solid Gold Berjangka Bantah Lakukan Bisnis Tak Wajar
Solid
Gold | PT
Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
Solid
Gold |
Solid Gold Berjangka Serius Bidik Milenial
Solid
Gold |
Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
Solid
Gold | Luar
Biasa Solid Gold Berjangka
Solid
Gold |
Transaksi Bursa Berjangka Melejit Solid Gold Catat Pertumbuhan
Solid
Gold |
Nasabah Baru PT Solid Gold Berjangka Makassar Tumbuh
Solid
Gold |
Kinerja Solid Gold Berjangka Catat Pertumbuhan
Solid
Gold |
Kinerja Kuartal Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
Solid
Gold |
Nasabah PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Signifikan
Solid
Gold | Perusahaan
Berjangka Solid Gold Bidik Nasabah Milenial
Solid
Gold |
Kinerja Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
Solid
Gold |
Kinerja PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Dua Ribu Persen Lebih
Solid
Gold |
Kuartal 3 Harga Emas Stabil Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
Solid
Gold |
Solid Gold Berjangka Ingin Hilangkan Persepsi Negatif
Solid
Gold |
Kinerja Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
Solid
Gold | PT
Solid Gold Berjangka Bukukan Pertumbuhan Volume Transaksi
Solid
Gold |
Perang Dagang Buat Emas Berkilau
Solid Gold | Harga Emas Anjlok
Solid Gold | Perdagangan Emas Paling Banyak
Diminati Hari Ini
Solid Gold | Komoditas Kopi dan Emas Cukup
Signifikan
Solid Gold | Olein Akan Meningkat di 2020