PT SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA

Rabu, 22 Januari 2020

SOLID GOLD BERJANGKA | Kedelai Sedang Berlangsung di Brazil

SOLID GOLD BERJANGKA - Harga Kedelai Turun, Panen Kedelai Sedang Berlangsung di Brazil

SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Laporan dari The AgRural Brazil melaporkan panen kedelai Brazil sudah selesai 1.8 % untuk 2019/20 sedangkan tahun lalu panen kedelai sudah selesai 6.1 % pada periode yang sama.

Laporan mingguan ekspor USDA sampai 16 Januari pengiriman kedelai sebesar 1,199,136 MT , naik 68,830 MT dari tahun lalu pada periode yang sama dan peningkatan 49,652 MT dari minggu lalu.

Pengiriman mingguan ke Cina sebesar 45.92 % berikutnya ke Bangladesh 13.77 % dari total pengiriman.

Akumulasi Ekspor pada periode yang sama mencapai 24.169 MMT (888.053 mbu) naik 166.048 mbu diatas tahun lalu.

Analisa tehnikal dengan support $ 9.20 dan berikut ke $9.18 sedangkan resistan $ 9.34 dan berikut ke $ 9.36.

Harga kedelai masih turun pada penutupan hari Selasa, sekalipun laporan ekspor meningkat dari minggu lalu, tapi yang menjadi ancaman adalah membaiknya panen kedelai dari Amerika Selatan, yang membuat harga kedelai di Amerika Selatan lebih murah membuat harga di CBOT tertarik turun.

Harga kedelai Maret di CBOT turun 13.75 sen per bushel, Harga soybean meal turun $ 1.50 menjadi $ 299.10 perton, Harga minyak kedelai turun 60 sen menjadi $ 32.75, harga minyak kedelai adalah yang paling sedikit turunnya.
SOLID GOLD BERJANGKA

Sumber : Vibiznews

Selasa, 21 Januari 2020

PT SOLID GOLD | Pada Akhir Pasar Minggu Lalu

PT SOLID GOLD - Harga Jagung Naik 3% Pada Akhir Pasar Minggu Lalu

PT SOLID GOLD JAKARTA - Laporan ekspor mingguan dari USDA diatas perkiraan untuk jagung sampai 9 Januari sebesar 784,762 MT naik 384.8 % lebih tinggi dari minggu lalu tapi masih di bawah tahun lalu pada periode yang sama. Booking yang baru sebesar 207,000 MT pada minggu yang sama. Pengiriman akumulasi sampai saaat ini sebesar 371.41 mbu, 53.3 % dari jumlah tahun lalu pada periode yang sama. Perkiraan WASDE pada bulan Januari ekspor sebesar 20.93 % atau 1.775 bbu.

Analisa tehnikal untuk jagung dengan support pertama di $ 3.73 dan berikut ke $ 3.71 sedangkan resistant pertama di $ 3.82 dan berikut $ 3.86.

Pasar Amerika Serikat tutup pada hari Senin karena libur, sebelum libur harga jagung naik 3 % menghapus kerugian selama minggu lalu

Pada hari Jumat harga jagung Maret di CBOT naik 13,75 sen menjadi $ 3.8925 per bushel.

Harga jagung naik tinggi 3 % hari Jumat menutup kerugian penurunan pada hari Kamis, selama seminggu harga jagung naik 3.5 sen atau 0.9 %.

Harga jagung Amerika Serikat adalah yang paling murah di dunia, sehingga menaikkan ekspor jagung Amerika Serikat.
PT SOLID GOLD

Sumber : Vibiznews

Senin, 20 Januari 2020

SOLID GOLD | Review Minggu III Januari 2020

SOLID GOLD - Minggu yang Menyedihkan Bagi Minyak Sawit – Review Minggu III Januari 2020

SOLID GOLD JAKARTA - Peningkatan yang tinggi dari harga minyak sawit pada akhir tahun 2019 membuat pasar menjadi jenuh, berhenti untuk naik ke fase selanjutnya namun berita dari perjanjian dagang Amerika Serikat dan Cina fase pertama, serta krisis Iran dan Amerika Serikat di Timur Tengah masih menjadi issue yang kuat untuk menggerakan pasar dari minyak sawit pada minggu berikutnya.

Setelah mengalami minggu-minggu dengan kenaikan harga dan diakhiri dengan harga yang meningkat pada bulan Desember, maka pada minggu ke tiga bulan Januari 2020 harga minyak sawit turun drastis 8.17 % selama seminggu

Pada hari Jumat 17 Januari Harga minyak sawit Maret di Bursa Malaysia Derivatif turun menjadi RM2,878 per ton, harga terendah sebulan.

Banyak tantangan bagi kenaikan harga minyak sawit pada minggu ini :

Kenaikan pajak ekspor menjadi 6 % menyebabkan harga turun ke RM2,878 pada penutupan pasar hari Jumat 17 Januari 2020
Pajak ekspor dikenakan kembali pada bulan Januari 2020, padahal pada Januari 2019 pajak ekspor sudah dikenakan 5 % namun berjalannya dari Mei sampai Desember 2019 pajak tidak dikenakan untuk mendorong ekspor.

Larangan Impor India untuk refined palm oil Malaysia yang diumumkan pada hari Rabu tanggal 8 Januari 2020. Pada minggu ini menjadi pembicaraan antara Pemerintah Malaysia & India, sehingga membuat khawatir pasar minyak sawit.

Larangan impor India yang diumumkan tanggal 8 Januari minggu lalu akan berakibat ekspor CPO Malaysia berkurang 3 juta ton. Jumlah ini akan dialihkan dengan membeli 3 juta ton minyak sawit ke Indonesia.

Larangan impor India ini berakibat pada tanggal 15 Januari Harga minyak sawit Maret di Bursa Malaysia Derivatives Exchange ditutup turun 87 ringgit atau 2.8 % menjadi 3,005 ringgit penurunan pada hari ke dua. Penurunan terbesar sejak 2 Mei 2019.

Naiknya margin requirement pada hari Selasa 7 Januari :
Harga minyak sawit sempat turun 72 ringgit atau 2.3 % menjadi 3,044 ringgit karena Bursa Malaysia meningkatkan penempatan margin dari 4.000 ringgit ke 4,500 ringgit
Faktor penurunan dari luar adalah turunnya harga kedelai pada minggu lalu dan juga turunnya harga minyak kedelai selama minggu lalu, walaupun di hari Jumat harga minyak kedelai naik 32 sen menjadi $ 33.35, selama minggu lalu harga minyak kedelai turun 1 sen, terjadi penurunan harga 33 pada minggu lalu yang ditutupi pada akhir minggu. Harga Minyak kedelai yang merupakan saingan dari minyak sawit sangat mempengaruhi harga dari minyak sawit.
Pada minggu depan minggu menjelang Tahun Baru Cina , pasar dan bursa di Cina, Singapura akan lebih sepi karena liburan.

Harga minyak sawit masih bisa mengalami pemulihan dimulai pada bulan depan karena faktor – faktor sebagai berikut :

Setelah laporan MPOB pada tanggal 10 Januari lalu menurut perkiraan Harga minyak sawit Malaysia di 2020 antara RM 2,900 – RM3,200 per ton di Januari 2020, dan rata-rata RM 2,300 per ton untuk 2020, Hasil research dari CGS – CIMB Equities akibat turunnya persediaan Malaysia 37% dari tahun lalu.
Setelah ditandatangani oleh perjanjian fase pertama perjanjian dagang antara Cina dan AS maka pembelian kedelai Amerika Serikat akan meningkat mendorong harga kedelai dan produk minyak kedelai mendorong kenaikan harga dari minyak sawit.
Pelaksanaan penggunaan biodiesel B20 dan B 30 di Indonesia dan Malaysia akan membuat permintaan minyak sawit meningkat.
Hasil dari gugatan Indonesia ke Eropa ke WTO dapat juga menjadi penggerak kenaikan harga.
SOLID GOLD

Sumber : Vibiznews

Halaman