PT SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA

Rabu, 29 Januari 2020

SOLID GOLD BERJANGKA | 2 Pekan Lawan Dollar Amerika

SOLID GOLD BERJANGKA - Yen Terjun Dari Posisi Tinggi 2 Pekan Lawan Dollar Amerika Serikat

SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Pemburuan aset resiko terjadi oleh mulai stabilnya kondisi pasar meskipun wabah virus Corona di China masih memakan banyak korban dan membuat beberapa negara besar umumkan travel warning ke China. Berita terkini tentang coronavirus, pemerintah Cina melaporkan jumlah kematian menjadi 106 orang dan meningkatkan kekhawatiran tentang dan lebih dari 4.500 orang dilaporkan telah terinfeksi.

Yen dalam pair USDJPY ditutup melemah 0,15 % ke posisi 109.13 dan sempat turun ke posisi 109.27. Terhadap euro yen melemah 0,20%, terhadap aussie melemah 0,14 % namun terhadap poundsterling menguat 0,09.

Untuk pergerakan selanjutnya pergerakan pair USDJPY, diperkirakan akan menemukan kisaran resisten di sekitar 109,30 – 109.70 dan kisaran support 108.85 – 108.50.

Posisi yen Jepang yang sempat naik ke posisi tertinggi 2 pekan pada perdagangan awal pekan, harus terkoreksi oleh profit taking hingga turun moderat pada akhir perdagangan sesi Amerika Rabu pagi. Yen mendapatkan tekanan dari pulihnya perdagangan aset resiko sehingga pasar menjual obligasi dan memburu saham.

Sentimen diatas terlihat dari bangkitnya kembali perdagangan saham di kawasan Eropa dan juga bursa saham Amerika yang berhasil meraup keuntungan. Demikian juga penjualan obligai membuat yield treasury Amerika Serikat 10-th naik kembali sekalipun masih di posisi yang rendah.
SOLID GOLD BERJANGKA

Sumber : Vibiznews

Selasa, 28 Januari 2020

PT SOLID GOLD | Harga Emas 28 Januari 2020

PT SOLID GOLD - Rekomendasi Pergerakan Harga Emas 28 Januari 2020

PT SOLID GOLD JAKARTA - Beberapa kasus sekarang dilaporkan di Amerika Serikat, dengan dokter sekarang berkata penyakit ini sekarang menjadi lebih mudah menular. Kekuatiran meningkat bahwa merebaknya penyakit ini bisa memukul pertumbuhan ekonomi dunia. Harga-harga komoditi mentah termasuk minyak mentah tumbang. Sedangkan harga emas safe-haven melonjak pada hari Senin kemarin. Minggu ini adalah hari liburan tahun baru Cina. Otoritas Cina telah memperpanjang liburan selama dua hari karena wabah virus corona ini.

Sementara, indeks dollar Amerika Serikat sedikit naik dan menyentuh ketinggian selama tujuh minggu semalam, dengan naiknya USD.

Pergerakan naik harga emas memiliki keuntungan tehnikal jangka pendek secara keseluruhan. Obyektif kenaikan harga emas adalah menembus “resistance” yang kuat di $ 1,613.30 setelah terlebih dahulu harus berhasil menembus $ 1,588.40 dan kemudian $ 1,600.00. Sedangkan obyektif penurunan harga emas adalah menembus “support” yang solid di $ 1,550.00 setelah terlebih dahulu harus berhasil menembus $1,575.30 dan kemudian $ 1,565.00.

Harga emas naik dan menyentuh ketinggian tiga minggu pada awal perdagangan berjangka Amerika Serikat hari Senin kemarin. Permintaan “safe-haven” untuk harga emas dan perak terlihat dengan merebaknya virus corona pada akhir minggu dan berkembang dengan signifikan. Namun, keuntungan di metal berharga agak tertahan dengan jatuhnya harga minyak mentah dengan tajam, yang menyentuh kerendahan selama 3.5 bulan dalam perdagangan “overnight”.

Emas berjangka bulan Februari terakhir naik $ 11.70 per ons pada $ 1,583.60. Harga emas Antam naik Rp 6000,00 ke Rp 774.000,00. Perak Comex bulan Maret terakhir naik $ 0.162 pada $ 18.275.

Pasar saham Asia dan Eropa turun dengan solid semalam. Indeks saham Amerika Serikat mengarah turun tajam pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Pada akhir minggu, sakit yang disebabkan oleh virus corona yang jelas berasal dari Cian telah dengan cepat menyebar, membunuh paling sedikit 80 dari penduduk negeri Cina, dengan hampir 8500 kasus dilaporkan di Cina. Beberapa kota Cina sekarang sedang dikarantina.
PT SOLID GOLD

Sumber : Vibiznews

Senin, 27 Januari 2020

SOLID GOLD | Menunggu Pada Pertemuan BOE

SOLID GOLD - Prediksi GBP/USD Minggu Ini: Ratusan Pips Menunggu Pada Pertemuan BOE

SOLID GOLD JAKARTA - Keputusan bank sentral Inggris pada minggu ini mendominasi kalender ekonomi Inggris. Konsensus para ekonom menunjuk kepada BOE akan tetap mempertahankan tingkat suku bunganya.

Dollar Amerika Serikat masih akan dipengaruhi oleh berita-berita wabah virus corona, dengan perkembangan yang mengkuatirkan memberikan keuntungan bagi “greenback” dan berita-berita yang penuh harapan mendorong penjualan rumah baru dan mereka diperkirakan akan tetap pada level yang terangkat pada bulan Desember. Order “durable goods” yang akan keluar pada hari Selasa akan memberikan penerangan mengenai kondisi investasi di Amerika Serikat.

Keputusan Federal Reserve pada hari Rabu adalah event utama dalam minggu ini. The Fed diperkirakan tidak akan mengubah tingkat suku bunganya dan akan terus memberikan signal perpanjangan penghentian sementara. Sementara the Fed akan mencoba untuk tidak sampai membuat goncangan apapun, pasar akan meneliti setiap perkataan di dalam pernyataan the Fed mengenai tingkat suku bunga dan konferensi pers yang menyertainya oleh Gubernur Federal Reserve Jerome Powell. Dilain pihak, ketidakpastian juga telah turun setelah penandatangan kesepakatan AS-Cina. Dari data makro ekonomi AS, angka pertama dari GDP untuk kuartal keempat 2019 diprediksi akan menunjukkan pertumbuhan yang mendekati 2.1% setahun seperti kuartal ketiga. Angka awal ini cenderung mengejutkan pasar dan memicu volatilitas. Angka inflasi dari PCE inti kemungkinan akan tetap disekitar 1.6% untuk bulan Desember – masih dibawah dari target the Fed 2%.

Secara keseluruhan, pergerakan naik memimpin didepan, dengan “resistance” terdekat berada di 1.3150 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3210 dan kemudian 1.3285. Sedangkan penurunannya akan menghadapi “support” terdekat di 1.3035 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2950 dan kemudian 1.3076.

Data yang bagus pada minggu lalu telah menurunkan kemungkinan pemangkasan tingkat suku bunga, keputusan yang akan segera ditetapkan pada minggu ini. Setelah serangkaian angka yang mengecewakan, laporan pekerjaan Inggris memberikan kejutan yang positip dengan upah berpegang pada kenaikan 3.2% setahun pada bulan November, dan diikuti oleh diikuti oleh statistik Tren Industri yang bagus dari Konfederasi Industri Inggris yang memicu rally dari Sterling. Rilis data ekonomi terakhir yang substansial datang dari Markit dimana Purchasing Managers’ Index Inggris melampaui dari yang diperkirakan, yang mengakibatkan keragu-raguan akan pemangkasan bunga oleh BOE, meskipun angka manufaktur masih menunjukkan kontraksi di sektor manufaktur.

Volatilitas GBP/USD meningkat jauh. Pergerakan dolar AS juga berperan dalam mengguncang matauang ini. “Greenback” dipengaruhi oleh ketakutan akan wabah virus corona. Sementara World Health Organization (WHO) masih menahan diri dari menyatakan keadaan darurat global, otoritas Cina menutup transportasi yang berhubungan dengan Wuhan dan kota-kota lainnya dimana virus yang seperti SARS paling banyak. Ketakutan wabah ini dapat merusak ekonomi sedunia memberikan keuntungan bagi dolar AS.

House of Lords Inggris memberikan pengesahan final akan persetujuan Undang-Undang Penarikan, yang mengijinkan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa pada tanggal 31 Januari sebagaimana yang diperkirakan. Fokus pasar tetap pada hubungan Inggris dengan Uni Eropa kedepannya.
SOLID GOLD

Sumber : Vibiznews

Halaman