PT SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA

Rabu, 04 Maret 2020

SOLID GOLD BERJANGKA | Penutupan Pasar Hari Selasa

SOLID GOLD BERJANGKA - Harga Kedelai Naik Pada Penutupan Pasar Hari Selasa

SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Panen di Safras dan Mercado Brazil panen telah selesai 39.6% turun dibanding tahun lalu sebesar 45 %.

Laporan dari USDA untuk kedelai yang digiling menjadi minyak kedelai sebesar 62.574 juta ton pada tahun 2019, sama nilainya dengan 2.056 bbu. Produksi minyak kedelai sebesar 17.2 milyar pound di 2019, sehingga persediaan akhir Januari sebesar 2.351 milyar pound.

Analisa tehnikal untuk kedelai support pertama di $ 8.95 dan beriku ke $ 8.85 sedangkan resistant pertama di $ 9.10 dan berikut ke $ 9.17.

Harga kedelai dan produknya menngalami kenaikan setelah pengumuman penurunan suku bunga dari The Fed.

Harga kedelai Mei di CBOT ditutup naik 3.5 sen menjadi $ 9.0450 per bushel. Harga soybean meal Maret naik $ 2 menjadi $ 304.20 per ton, dan harga minyak kedelai naik 29 sen menjadi $ 28.86.

Harga kedelai dan produknya mengalami kenaikan dan rally pada saat siang hari dipengaruhi oleh pengumuman the Fed mengenai penurunan dari suku bunga 0.5 %.
SOLID GOLD BERJANGKA

Sumber : Vibiznews

Selasa, 03 Maret 2020

PT SOLID GOLD - Upaya BEI Menjaga Pasar yang Teratur, Wajar, dan Efisien

PT SOLID GOLD JAKARTA - Salah satu insiatif dalam rangka menjaga keberlangsungan pasar agar tetap kondusif serta menjaga terlaksananya perdagangan Efek di Bursa yang teratur, wajar dan efisien, dengan ini PT Bursa Efek Indonesia menyampaikan hal-hal sebagai berikut:

1. Bursa tidak menerbitkan daftar Efek yang dapat ditransaksikan secara Short Selling sampai dengan batas waktu yang akan ditetapkan kemudian;
2. Bursa tidak memproses lebih lanjut apabila terdapat Anggota Bursa Efek yang mengajukan permohonan kepada Bursa sebagai Anggota Bursa Efek yang dapat melakukan transaksi Short Selling sampai dengan batas waktu yang akan ditetapkan kemudian;
3. Anggota Bursa Efek wajib memastikan bahwa transaksi yang dilakukan baik untuk kepentingan Anggota Bursa Efek maupun untuk kepentingan nasabah, bukan merupakan Transaksi Short Selling.

Di tengah sentimen negatif yang menyelimuti investor di pasar keuangan global, Bursa terus menghimbau investor agar tidak panik dan tetap melakukan investasi berdasarkan analisis yang mendalam. Bursa senantiasa berupaya untuk memperkuat peran Anggota Bursa melalui penguatan pengawasan pasar, penyediaan produk pasar, dan pengaturan perdagangan yang kondusif.

Mengakhiri perdagangan bulan Februari 2020, sejak awal tahun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah turun sebanyak minus 13,44 % atau 5.452,704. Penurunan ini juga dialami oleh seluruh bursa utama dunia (memiliki kapitalisasi pasar lebih dari atau sama dengan 100 miliar USD), termasuk bursa-bursa di ASEAN. Adapun penurunan tertinggi dialami Thailand dan diikuti Indonesia, Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Singapura dengan penurunan sebesar -15.15 %, - 13.44 %, - 13.15 %, - 8.2%, - 6.68 %, dan -6.57 %.

Penurunan pada minggu terakhir bulan Februari 2020 (21 Februari s.d. 28 Februari 2020) merupakan penyumbang terbesar penurunan indeks pada bursa utama dunia maupun bursa-bursa di ASEAN. Dengan penurunan tertinggi dialami oleh Filipina dan diikuti oleh Indonesia, Vietnam, Singapura dan Malaysia dengan penurunan mingguan sebesar -7.9%, -7.3%, -5.45%, -5.34%, dan -3.17%. Hal ini menyusul antisipasi investor terhadap dampak virus Corona yang diperkirakan semakin meluas mengingat semakin banyaknya jumlah negara yang terdampak serta dampaknya terhadap aktivitas ekonomi dan perdagangan global.

Bursa dalam hal ini telah berkoordinasi dengan OJK dan Pemerintah untuk merumuskan inisiatif dan insentif yang akan diberikan dalam rangka mengantisipasi dampak virus Corona terhadap aktivitas di Pasar Modal Indonesia.
PT SOLID GOLD

Sumber : Vibiznews

Senin, 02 Maret 2020

SOLID GOLD | Dollar Global Terkoreksi Yen

SOLID GOLD - Rupiah Awal Pekan Berhasil Rebound 0,5 % ke Rp 14.265/USD; Dollar Global Terkoreksi Yen

SOLID GOLD JAKARTA - Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, petang hari WIB ini turun ke level 97,75, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 98,12.

Sementara itu, IHSG Senin di akhir sesi kedua, terpantau melemah signifikan 1,68 % atau -91,458 poin ke level 5.361,246, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya rebound dari tekanan jual sebelumnya dengan bursa Shenzhen menguat 3 % meskipun data output manufaktur China yang di bawah ekspektasi.

Melihat dollar Amerika Serikat terhadap rupiah hari ini balik melemah, dengan dollar di pasar Eropa terkoreksi. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 14.055 – Rp 14.435.

Dalam pergerakan pasar uang awal pekan Senin sore ini (2/Mar), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau berhasil berbalik rebound setelah tertekan 3,5 % minggu lalu, meninggalkan loss sesi paginya, sementara dollar Amerika Serikat di pasar Eropa menurun setelah terkoreksi seminggu di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat petang ini rebound tajam 0,58 % atau 83 poin ke level Rp 14.265 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.348.

Melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.355, kemudian bergerak lemah ke Rp14.420, dan terakhir sore ini WIB terpantau di posisi Rp 14.265. Menguatnya rupiah dari posisi 9 bulan terendahnya terjadi sementara dollar tampak lanjut terkoreksi di pasar uang Eropa, tertekan dengan penguatan yen di tengah spekulasi pasar bahwa the Fed akan memangkas suku bunganya di bulan ini.
SOLID GOLD

Sumber : Vibiznews

Halaman