Rabu, 27 Oktober 2021

SOLID GOLD BERJANGKA | Menargetkan 68 Pencatatan Efek Baru

SOLID GOLD BERJANGKA - Tahun 2022 BEI Menargetkan 68 Pencatatan Efek Baru

SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Pada tahun 2022, BEI selaku salah satu regulator Pasar Modal Indonesia akan berfokus kepada tema pengembangan yang telah ditetapkan, yakni “Memperluas produk dan partisipan, serta meningkatkan layanan non-cash equities”. Kegiatan tahun 2022 akan difokuskan pada perluasan produk dan layanan BEI untuk memenuhi kebutuhan pelaku di sektor jasa keuangan yang meliputi penambahan indeks acuan baru, pengayaan produk data informasi Kebursaan, enhancement pada Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif (SPPA) untuk mendukung pengembangan perdagangan Efek Non-Ekuitas, enhancement Taksonomi dan Sistem XBRL, pengembangan produk Derivatif dan Waran Terstruktur, enhancement Sistem e-IPO untuk mendukung proses Penawaran Umum, hingga pengembangan Papan Pemantauan Khusus sebagai bentuk perlindungan investor.

Memperhatikan arah pengembangan pada tahun 2022 serta asumsi perkembangan penangangan pandemi COVID-19 di Indonesia, BEI mengasumsikan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2022 mencapai Rp13,5 triliun dengan total jumlah hari Bursa sebanyak 250 hari. Selain itu, untuk target Pencatatan Efek Baru di tahun 2022 adalah 68 Efek yang terdiri dari pencatatan saham, obligasi korporasi baru, dan pencatatan efek lainnya meliputi Exchange Traded Fund (ETF), Dana Investasi Real Estate (DIRE), serta Efek Beragun Aset (EBA).

Memperhatikan seluruh target dan rencana kegiatan tersebut, maka pada tahun 2022:

- Proyeksi Total Pendapatan Usaha yang akan diperoleh BEI naik Rp158,8 miliar atau 11,4 persen menjadi Rp1,55 triliun
- Biaya Usaha BEI diproyeksikan naik Rp122,6 miliar atau 11,85 persen menjadi Rp1,16 triliun
- Laba sebelum Pajak menjadi Rp496,64 miliar dan setelah dikurangi Estimasi Beban Pajak sebesar Rp107,07 miliar, maka perolehan Laba Bersih BEI adalah sebesar Rp389,56 miliar
- Total Aset BEI diproyeksikan sebesar Rp4,24 triliun atau naik 10,29 persen dari Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2021-Revisi

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa BEI Tahun 2021, Rabu (27/10/2021) dihadiri oleh 95 Pemegang Saham atau 100 persen dari jumlah pemegang saham pemilik hak suara, dan RKAT 2022 BEI sebagai satu-satunya agenda telah disetujui oleh pemegang saham.
SOLID GOLD BERJANGKA

Sumber : Vibiznews

Selasa, 26 Oktober 2021

PT SOLID GOLD | Bursa Saham Wallstreet Meningkat

PT SOLID GOLD - Pada Penutupan Senin Bursa Saham Wallstreet Meningkat

PT SOLID GOLD JAKARTA - Saham energi dan saham jasa energi naik pada hari Senin setelah harga minyak mentah naik ke harga tertinggi 7 tahun. Occidental Petroleum (OXY) naik 3% pada hari Senin/

Tesla (TSLA) naik lebih +12% pada hari Senin mencapai rekor tertinggi dan mendorong indeks S&P 500 dan Nasdaq 100 setelah Hertz pada hari Senin mengumumkan untuk membeli 100,000 sedan Tesla selama 14 bulan ke depan untuk meningkatkan armadanya. Juga Morgan Stanley menaikkan target harga dari saham Tesla menjadi $1,200 karena kenaikan penjualan yang luar biasa.

Moderna (MRNA) naik +7% setelah mengatakan sudah selesai 2/3 melakukan penyelidikan vaksin covid untuk anak-anak 6-12 tahun untuk meningkatkan imunitasnya.

Ball Corp (BLL) turun lebih dari –5% pada hari Senin, sehingga memimpin penurunan di indeks S&P500 setelah Truist mengatakan kekurangan magnesium yang mempengaruhi pasar aluminium. Crown Holdings (CCK) juga turun –4%.

T-Notes Desember naik +7 ticks dan imbal hasil T-notes 10 tahun turun –0.3 bp menjadi 1.629%. T- Notes Desember pada hari Senin naik karena kenaikan dari German bunds. Imbal hasil German Bund turun setelah Bundesbank mengeluarkan laporan bulan bahwa Pertumbuhan ekonomi German di 2021 akan lebih rendah dari 3.7% yang diperkirakan Juni. T-Notes mendapatkan keuntungan pada hari Senin ketika minyak mentah turun dari harga tertinggi 7 tahunnya dan ditutup tidak berubah sehingga mengurangi perkiraan inflasi.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Wall Street masih naik, setelah perusahaan – perusahaan mengeluarkan laporan pendapatan Q3 yang meningkat dan juga memperhatikan berita-berita ekonomi di akhir bulan dan pengaruh kebijakan the Fed selanjutnya

Bursa Saham Wallstreet pada penutupan pasar hari Senin naik dengan indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrials naik ke tertinggi baru dan Nasdaq 100 naik ke tertinggi 6 minggu. Naiknya saham-saham tehnologi mendorong kenaikan saham di bursa hari Senin, dipimpin kenaikan dari Tesla +12% mencapai rekor tertinggi, juga saham energi dan saham – saham jasa energi naik setelah minyak mentah WTI naik kembali ke harga tertinggi 7 tahun.

Data ekonomi US pada hari Senin mixed untuk saham-saham, yang menaikkan harga dari Dallas Fed Manufacturint Activity di bulan Oktober naik +10 sampai 14.6 menguat diatas perkiraan 6.0. Tetapi data Chicago Fed National activity indeks di bulan September turun –0.18 menjadi terendah 7 bulan dari –0.13 turun dibawah perkiraan 0.20.

Penambahan positif covid di AS rata-rata 7 hari turun ke terendah 2 ¾ bulan sebesar 72,989 pada hari Minggu.
PT SOLID GOLD

Sumber : Vibiznews

Senin, 25 Oktober 2021

SOLID GOLD | Dollar di Asia Flat, Mencermati dampak Inflasi Amerika Serikat

SOLID GOLD - Rupiah Senin Pagi Melemah ke Sekitar Rp 14.177/USD; Dollar di Asia Flat, Mencermati dampak Inflasi AS

SOLID GOLD JAKARTA - Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini flat ke level 93,62, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 93,61.

Sementara itu, IHSG Senin di awal sesi pertama melemah 14,972 poin (0,22%) ke level 6.670,971, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya mixed mencari arah pasar berikutnya sementara Dow Jones ditutup akhir pekan dalam rekor baru.

Melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia flat. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.050 – Rp14.275.

Dalam pergerakan pasar uang Senin pagi ini (25/10), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah, sementara dollar AS di pasar Asia melandai setelah melemah di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah 0,39% atau 55 poin ke level Rp 14.177 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.122. Rupiah terpantau pada posisi satu minggu lebih terendahnya.

Untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.165 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.180, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.177. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia melandai setelah melemah di sesi global sebelumnya; investor mencermati dampak dari kenaikan inflasi AS terhadap kemungkinan kenaikan suku bunga the Fed.
SOLID GOLD

Sumber : Vibiznews

PT SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA

Halaman