SOLID BERJANGKA JAKARTA - Minyak berjangka memantul kembali dari penurunan tajam sehari sebelumnya, menemukan daya tarik setelah data menunjukkan perlambatan dalam produksi serpih AS.
Harga berada di bawah tekanan setelah peringatan pertumbuhan global 2019 dari Dana Moneter Internasional dan data ekonomi yang lemah dari Tiongkok, yang menggarisbawahi kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi global dan permintaan energi.
Namun dukungan muncul dari data yang keluar menjelang penyelesaian harian dan berrlanjut ke awal perdagangan AS sejauh ini. Administrasi Informasi Energi memperkirakan kenaikan 62.000 barel per hari di shale output minyak untuk Februari, dari bulan sebelumnya, menjadi 8.179.000 barel per hari.
Harga berada di bawah tekanan setelah peringatan pertumbuhan global 2019 dari Dana Moneter Internasional dan data ekonomi yang lemah dari Tiongkok, yang menggarisbawahi kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi global dan permintaan energi.
Namun dukungan muncul dari data yang keluar menjelang penyelesaian harian dan berrlanjut ke awal perdagangan AS sejauh ini. Administrasi Informasi Energi memperkirakan kenaikan 62.000 barel per hari di shale output minyak untuk Februari, dari bulan sebelumnya, menjadi 8.179.000 barel per hari.
Lembaga itu memperkirakan kenaikan lebih dari dua kali lipat untuk Januari dari Desember. Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Maret naik 37 sen, atau 0,7%, ke level 453,38 per barel. Brent Maret gain 50 sen, atau 0,8%, ke level $ 61,97 di ICE Futures Europe - SOLID BERJANGKA
Sumber : Marketwatch
Sumber : Marketwatch
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar