Senin, 08 Juli 2019

SOLID GOLD | Melanggar Ketentuan DHE

SOLID GOLD - Pemerintah Siapkan Sanksi Bagi Eksportir Yang Melanggar Ketentuan DHE


SOLID GOLD JAKARTA -
Eksportir yang melanggar aturan tersebut dengan menggunakan DHE SDA untuk pembayaran di luar ketentuan akan dikenakan denda sebesar 0,25 % dari nilai DHE SDA yang digunakan untuk pembayaran di luar ketentuan tersebut.

Untuk melakukan pembayaran dengan DHE SDA, eksportir diwajibkan membuat escrow account pada Bank yang Melakukan Kegiatan Usaha dalam Valuta Asing. Jika eksportir telah memiliki escrow account di luar negeri, akun tersebut wajib dipindahkan ke dalam negeri.

Jika eksportir tidak mematuhi ketentuan tersebut, pemerintah menetapkan sanksi administratif berupa penundaan pemberian pelayanan kepabeanan di bidang ekspor.

Adapun, sanksi dalam bentuk tarif denda nantinya akan disetor ke kas negara sebagai pungutan penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Eksportir yang terkena sanksi denda akan dikirimkan surat tagihan oleh Kepala Kantor Pabean dengan mendasarkan pada hasil pengawasan Bank Indonesia yang menunjukkan adanya pelanggaran.

Untuk meningkatkan penerimaan hasil ekspor Kementerian Keuangan baru saja menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 98/PMK. 04 Tahun 2019 tentang Tarif atas Sanksi Administrasi Berupa Denda dan Tata Cara Pengenaan, Pemungutan, dan Penyetoran Sanksi Administratif Berupa Denda atas Pelanggaran Ketentuan DHE SDA.

Devisa Hasil Ekspor dari Barang Ekspor Sumber Daya Alam yang selanjutnya disingkat DHE SDA adalah Devisa hasil kegiatan ekspor barang yang berasal dari kegiatan pengusahaan, pengelolaan, dan/ atau pengolahan sumber daya alam. Melalui aturan tersebut pemerintah akhirnya menetapkan sanksi berupa denda bagi eksportir yang melanggar ketentuan devisa hasil ekspor (DHE) dari kegiatan pengusahaan, pengelolaan dan atau pengolahan sumber daya alam (SDA).

Seperti yang diketahui dalam aturan tersebut di pasal 3, devisa berupa DHE SDA wajib dimasukkan ke dalam sistem keuangan Indonesia. DHE SDA berasal dari hasil barang ekspor pertambangan, perkebunan, kehutanan, dan perikanan.

Jika eksportir tidak menempatkan DHE SDA ke dalam rekening khusus dalam jangka waktu yang diatur, eksportir akan dikenakan denda sebesar 0,5 % dari nilai DHE SDA yang belum ditempatkan dalam rekening khusus tersebut.

Pemerintah juga mengatur, DHE SDA yang ditempatkan dalam rekening khusus boleh digunakan untuk pembayaran bea keluar dan pungutan lain di bidang ekspor, pinjaman, impor, keuntungan/dividen, atau keperluan lain dari penanam modal sebagaimana diatur dalam Pasal 8 Undang-Undang (UU) Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.
SOLID GOLD

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Jumat, 05 Juli 2019

SOLID BERJANGKA | Harga Minyak Terpangkas

SOLID BERJANGKA - Laporan EIA Kurang Memuaskan Pasar, Harga Minyak Terpangkas


SOLID BERJANGKA JAKARTA -
Administrasi Informasi Energi (EIA) melaporkan persediaan minyak mentah Amerika Serikat turun 1,1 juta barel periode pekan lalu, lebih rendah dibandingkan dengan ekspektasi pasar untuk penurunan 3 juta barel.

Perdagangan sebelumnya harga minyak rebound merespon laporan EIA diatas setelah 3 hari berturut tertekan sentimen negatif tanda-tanda perlambatan ekonomi global yang memukul pertumbuhan permintaan minyak mengkhawatirkan investor setelah indikator manufaktur global kecewa dan Amerika Serikat membuka front perdagangan lain setelah mengancam Uni Eropa dengan tarif lebih banyak untuk mengimbangi bantuan pemerintah ke industri penerbangan.

Untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan harga minyak WTI akan turun terus ke posisi  support 56.30 – 55.79. Namun jika bergerak tinggi akan mendaki  ke posisi resisten 57.78 – 58.50.

Harga minyak mentah di perdagangan awal sesi Asia hari Kamis kemarin bergerak retreat dari kenaikan harga perdagangan sebelumnya oleh karena penurunan pasokan minyak mentah Amerika yang dilaporkan oleh EIA tidak sesuai harapan.

Harga minyak berjangka acuan internasional atau minyak  mentah Brent bergerak turun 0,7 % atau $ 0,44 pada $ 632,50 per barel, setelah perdagangan sebelumnya ditutup pada posisi $ 63,82. Demikian untuk harga minyak mentah berjangka WTI Amerika Serikat bergerak turun $ 0,35 atau 0,61 % menjadi $ 57,02 per barel di New York Mercantile Exchange setelah perdagangan sebelumnya ditutup pada posisi $ 57,34.
SOLID BERJANGKA

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Kamis, 04 Juli 2019

PT SOLID GOLD BERJANGKA | Perlambatan Ekonomi Global

PT SOLID GOLD BERJANGKA - Harga Minyak Tertekan Kekhawatiran Perlambatan Ekonomi Global


PT SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA -
Amerika Serikat dan China sepakat pada KTT para pemimpin G20 untuk memulai kembali pembicaraan perdagangan, tetapi aktivitas pabrik menyusut di sebagian besar Eropa dan Asia pada Juni sementara pertumbuhan manufaktur mendingin di Amerika Serikat.

Saham Asia bergoyang pada hari Selasa, imbal hasil Departemen Keuangan Amerika Serikat turun dan emas rebound, sementara tweet oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan setiap kesepakatan perdagangan dengan China akan perlu agak miring juga memicu keraguan atas prospek untuk kesepakatan perdagangan antara dua ekonomi besar tersebut.

Diperkirakan harga minyak mentah berpotensi lemah tertekan kekhawatiran perlambatan ekonomi global yang menekan permintaan. Harga minyak diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 58,50 - $ 58,00, dan jika harga naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 59,50 - $ 60,00.

Harga minyak tergelincir pada Selasa kemarin tertekan kekhawatiran perlambatan ekonomi global melebihi kesepakatan oleh OPEC dan sekutu, termasuk Rusia, untuk memperpanjang pengurangan pasokan hingga Maret mendatang.

Harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat untuk Agustus turun 12 sen, atau 0,20 %, menjadi $ 58,97 per barel, setelah menyentuh level tertinggi dalam lebih dari lima minggu pada hari Senin.

Harga minyak mentah berjangka Brent turun 15 sen, atau 0,23 %, pada $ 64,91 per barel.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) bersama dengan produsen top lainnya, termasuk Rusia, pada hari Selasa sepakat untuk memperpanjang pengurangan pasokan minyak hingga Maret 2020 ketika para anggotanya mengatasi perbedaan untuk mencoba menopang harga.

Sementara itu, pasokan minyak mentah Amerika Serikat terlihat turun untuk minggu ketiga berturut-turut, sebuah jajak pendapat Reuters awal menunjukkan pada hari Senin, juga mendukung harga.

Tetapi tanda-tanda perlambatan ekonomi global yang mungkin memukul pertumbuhan permintaan minyak, berarti OPEC dan sekutunya mungkin menghadapi perjuangan berat untuk menopang harga dengan mengekang pasokan.

Pertumbuhan permintaan minyak global untuk tahun ini telah turun menjadi 1,14 mbpd sementara pasokan non-OPEC diperkirakan akan tumbuh sebesar 2,14 mbpd.
PT SOLID GOLD BERJANGKA

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :