MinyakOil, PT SGB Solid Group SG Berjangka Solid Gold Berjangka
Solid Gold Berjangka | Harga minyak melemah pada hari Jumat (26/1) namun tetap berada di jalur kenaikan mingguan kedua berturut-turut, didukung oleh pertumbuhan ekonomi AS yang positif dan kekhawatiran pasokan Timur Tengah.
Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar di dunia, mencatat pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dari perkiraan pada kuartal keempat, data menunjukkan pada hari Kamis. Sentimen permintaan minyak juga didukung pada minggu ini oleh langkah-langkah terbaru Tiongkok untuk meningkatkan pertumbuhan.
Minyak mentah berjangka Brent turun 58 sen, atau 0,7%, menjadi $81,85 per barel pada 12.27 GMT, setelah menetapkan harga di tertinggi sepanjang tahun ini dengan puncak intraday sebesar $82,57 di sesi sebelumnya. Minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 74 sen, atau 1%, pada $76,62.
Minyak mentah Brent dan patokan AS di jalur untuk kenaikan mingguan masing-masing sebesar 4,2% dan 4,4%. Keduanya berada di jalur kenaikan mingguan terbesar sejak pekan yang berakhir 13 Oktober setelah dimulainya konflik Israel-Hamas di Gaza.
Harga minyak turun pada hari Jumat di tengah harapan bahwa gangguan pengiriman minyak di Laut Merah dapat mereda setelah para pejabat Tiongkok meminta Iran untuk membantu mengendalikan serangan terhadap kapal-kapal oleh Houthi yang didukung Iran atau berisiko merusak hubungan bisnis dengan Beijing.
Sementara itu, kekhawatiran pasokan terlihat jelas dalam struktur kontrak berjangka Brent. Premi kontrak bulan pertama hingga keenam naik menjadi $2,58, tertinggi sejak November, menunjukkan persepsi pasokan cepat yang lebih ketat.
Harga minyak juga mendapat dorongan minggu ini oleh penurunan stok minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan dan potensi gangguan pasokan bahan bakar setelah serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap kilang minyak berorientasi ekspor di Rusia selatan. (Arl)
Sumber : Reuters