SOLID GOLD BERJANGKA - Harga Minyaknya Amerika di Pasar Asia Kurang Laku Dibandingkan Minyak Brent
SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Konflik perdagangan antara dua ekonomi utama dunia meningkat pada hari Jumat, dengan Amerika Serikat menaikkan tarif barang-barang China senilai $ 200 miliar setelah Presiden Donald Trump mengatakan Beijing melanggar kesepakatan dengan mengingkari komitmen sebelumnya yang dibuat selama berbulan-bulan negosiasi.
EIA pekan lalu melaporkan Amerika Serikat dan China bersama-sama menyumbang 34 % dari konsumsi minyak global pada kuartal pertama 2019. Namun tensi perang perdagangan Amerika-Cina akan meningkat dan membatasi kenaikan harga.
Secara terpisah, perusahaan jasa energi General Electric Co Baker Hughes melaporkan perusahaan energi Amerika Serikat minggu lalu mengurangi jumlah rig minyak yang beroperasi untuk ketiga kalinya dalam empat minggu. Perusahaan tersebut memotong dua rig minyak dalam seminggu hingga 10 Mei, sehingga jumlah totalnya turun menjadi 805.
Hitungan rig telah menurun selama lima bulan terakhir karena perusahaan eksplorasi dan produksi independen memangkas pengeluaran untuk pengeboran baru mereka.
Untuk perdagangan selanjutnya, dierkirakan harga minyak WTI selanjutnya dapat turun ke posisi support di 61.23 – 60.68. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan kembali mendaki ke resisten 62.20 – 63.50.
Harga minyak mentah yang diperdagangkan pada sesi Asia hari Senin kemarin bergerak bervariasi dengan harga minyak mentah Amerika Serikat melemah, karena investor cemas atas prospek pertumbuhan ekonomi global di tengah kebuntuan dalam pembicaraan perdagangan Amerika Serikat-China.
Harga minyak berjangka Amerika atau West Texas Intermediate (WTI) berada di $ 61,74 per barel, yang turun 3 sen atau 0,1 % dari penutupan perdagangan sebelumnya. Namun minyak mentah berjangka acuan internasional atau minyak Brent naik 22 sen atau 0,31 % berada di $ 70,73 per barel.
SOLID GOLD BERJANGKA
Sumber : Vibiznews
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar