RBAMichele Bullock SG Berjangka, Solid Group, Solid Gold Berjangka, PT SGB
Solid Gold Berjangka | Bank sentral Australia (RBA) berencana meluncurkan “tinjauan holistik” terhadap peraturan pembayaran ritel di negara tersebut setelah reformasi yang memungkinkan bank mengatur beli sekarang bayar nanti dan penyedia dompet seluler mulai berlaku tahun depan, kata Gubernur Michele Bullock.
“Ini akan menjadi kesempatan untuk berkonsultasi secara luas mengenai peraturan saat ini serta bidang-bidang di mana peraturan mungkin diperlukan demi kepentingan keselamatan, persaingan dan efisiensi,” kata Bullock dalam pidatonya di Sydney, Selasa. “Hal ini akan membantu kami menetapkan prioritas peraturan dalam lingkup peraturan yang diperluas.”
“Sebagai bagian dari peninjauan ini, kami berharap dapat terlibat secara konstruktif dengan industri mengenai masalah ini,” tambah Bullock.
Tinjauan ini merupakan bagian dari prioritas strategis dewan sistem pembayaran RBA untuk tahun 2024 yang juga mencakup penguatan ketahanan infrastruktur pembayaran negara.
Prioritas lainnya adalah “membentuk masa depan uang,” kata Bullock, mengacu pada mata uang digital bank sentral. RBA kini merencanakan sebuah proyek yang akan mengkaji bagaimana berbagai bentuk uang digital dan infrastruktur dapat mendukung pengembangan pasar aset yang diberi token di Australia, tambahnya.
Dalam pidato terakhirnya tahun ini, Bullock tidak merujuk pada ekonomi atau kebijakan moneter, setelah mempertahankan suku bunga pada level tertinggi dalam 12 tahun sebesar 4,35% pada minggu lalu. RBA telah mengisyaratkan pengetatan lebih lanjut mungkin diperlukan untuk mendinginkan inflasi yang masih jauh di atas target 2-3%. Perkiraan pasar keuangan menyiratkan bahwa RBA kini sudah selesai menaikkan suku bunga meskipun suku bunga diperkirakan akan tetap berada di kisaran saat ini hingga akhir tahun depan.
Bank sentral Australia akan mengadakan pertemuan berikutnya pada tanggal 6 Februari dan pada saat itu akan berkesempatan untuk melihat angka inflasi selama tiga bulan terakhir tahun ini untuk menilai apakah bank sentral perlu berbuat lebih banyak. (knc)
Sumber : Bloomberg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar