EuroDolarEuroEUR/USD Solid Gold Berjangka, Solid Group, SG Berjangka
Euro sedang menuju penurunan mingguan terbesar sejak bulan Mei, dipicu oleh perubahan dramatis ekspektasi suku bunga untuk tahun 2024, meskipun kehati-hatian terhadap data non-farm payrolls AS pada hari Jumat telah menjaga volatilitas perdagangan tetap tenang.
Menurunnya inflasi, perlambatan di negara-negara besar seperti Jerman serta melemahnya pasar tenaga kerja telah mendorong para pedagang untuk berasumsi bahwa suku bunga akan turun menjadi 3,0%, dari 4% saat ini, pada bulan September, dari ekspektasi 3,4% pada dua pekan lalu.
Akibatnya, euro telah menyentuh posisi terendah dalam delapan tahun terhadap franc Swiss dan posisi terendah dalam tiga bulan terhadap pound pada pekan ini.
Euro, yang telah jatuh 0,95% pada pekan ini, naik 0,15% pada $1,07795. Terhadap franc Swiss, mata uang ini stabil di 0,9422 franc, di atas level terendah semalam di 0,9415, yang merupakan level terlemah sejak awal tahun 2015, ketika Swiss National Bank (SNB) menghapus acuan antara kedua mata uang tersebut.
Sementara itu, yen jelas merupakan mata uang yang berkinerja terbaik pada hari ini, yang naik lebih dari 1% ke level terkuatnya terhadap dolar dalam tiga bulan.
Sementara dolar terakhir turun sebanyak 1,3% terhadap yen di level 145,325.
Indeks dolar, yang turun 3% bulan lalu, turun 0,3% pada 103,87, tidak jauh dari level tertinggi dua pekan, dengan data payrol pada hari Jumatnya menjadi fokus utama.
Dolar Kanada stabil terhadap dolar AS pada 1,3587 per dolar setelah Bank of Canada pada hari Rabu mempertahankan suku bunga semalam sebesar 5% dan, berbeda dengan bank sentral lain baru-baru ini, tidak mengesampingkan kenaikan lagi.(yds)
Sumber: Reuters
Tidak ada komentar:
Posting Komentar