Selasa, 14 Mei 2019

SOLID GOLD BERJANGKA | Amerika di Pasar Asia

SOLID GOLD BERJANGKA - Harga Minyaknya Amerika di Pasar Asia Kurang Laku Dibandingkan Minyak Brent


SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Konflik perdagangan antara dua ekonomi utama dunia meningkat pada hari Jumat, dengan Amerika Serikat menaikkan tarif barang-barang China senilai $ 200 miliar setelah Presiden Donald Trump mengatakan Beijing  melanggar kesepakatan  dengan mengingkari komitmen sebelumnya yang dibuat selama berbulan-bulan negosiasi.

EIA pekan lalu melaporkan Amerika Serikat dan China bersama-sama menyumbang 34 % dari konsumsi minyak global pada kuartal pertama 2019. Namun tensi perang perdagangan Amerika-Cina akan meningkat dan membatasi kenaikan harga.

Secara terpisah, perusahaan jasa energi General Electric Co Baker Hughes melaporkan  perusahaan energi Amerika Serikat minggu lalu mengurangi jumlah rig minyak yang beroperasi untuk ketiga kalinya dalam empat minggu. Perusahaan tersebut  memotong dua rig minyak dalam seminggu hingga 10 Mei, sehingga jumlah totalnya turun menjadi 805.

Hitungan rig telah menurun selama lima bulan terakhir karena perusahaan eksplorasi dan produksi independen memangkas pengeluaran untuk pengeboran baru mereka.

Untuk perdagangan selanjutnya, dierkirakan harga minyak WTI selanjutnya dapat turun ke posisi support di 61.23 – 60.68. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan kembali mendaki  ke resisten 62.20 – 63.50.

Harga minyak mentah yang diperdagangkan pada sesi Asia hari Senin kemarin bergerak  bervariasi dengan harga minyak mentah Amerika Serikat melemah, karena investor cemas atas prospek pertumbuhan ekonomi global di tengah kebuntuan dalam pembicaraan perdagangan Amerika Serikat-China.

Harga minyak berjangka Amerika atau  West Texas Intermediate (WTI)  berada di $ 61,74 per barel, yang turun 3 sen atau 0,1 %  dari penutupan perdagangan sebelumnya. Namun minyak mentah berjangka acuan internasional atau minyak Brent  naik 22 sen atau 0,31 % berada di $ 70,73 per barel.
SOLID GOLD BERJANGKA

Sumber : Vibiznews



Baca Juga :

Senin, 13 Mei 2019

SOLID GOLD | Bangkit Setelah Berturut Dihajar

SOLID GOLD - Harga Gula Bangkit Setelah 10 Hari Berturut Dihajar Pasokan Global


SOLID GOLD JAKARTA - Harga gula anjlok parah sebelumnya  setelah berita perkiraan  dari Conab bahwa  produksi gula Brasil 2019/20 akan naik  17,4 % y/y ke 34,1 MMT dan bahwa pabrik gula Brasil akan meningkatkan persentase peremukan tebu untuk menghasilkan gula menjadi 39,1 % dari 34,9 % pada 2018/19.

Laporan lain yang menunjukkan produksi gula yang lebih tinggi adalah estimasi Jumat lalu oleh Asosiasi Pabrik Gula India (ISMA) bahwa produksi gula India 2018/19 akan naik  1,5 % y/y menjadi 33 MMT. Juga, pasokan gula melimpah setelah Kementerian Perdagangan Brasil melaporkan Kamis lalu bahwa ekspor gula Brazil Apr melonjak 24 % y/y menjadi 1,26 MMT.

Harga gula mentah kontrak bulan Juli akhir perdagangan bursa New York ditutup naik  0.13 poin atau 1.12 % dari perdagangan sebelumnya pada harga $ 11,83 per lb. Demikian juga untuk harga gula putih kontrak bulan Agustus yang terpantau di bursa London ditutup naik 3 poin atau 0.93 % dari perdagangan sebelumnya di 325.20 per lb.

Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, diperkirakan secara teknikal harga gula di ICE New York dapat naik lagi secara teknikal dan  oleh proyeksi  kenaikan harga minyak mentah.

Harga gula mentah berjangka yang diperdagangkan di bursa komoditas internasional ICE New York yang berakhir hari  Jumat minggu lalu bangkit dari pelemahan 10 hari berturut dan posisi terendah 7-1/4 bulan. Demikian juga untuk  harga gula putih di bursa ICE London rebound dari pelemahan 8 hari berturut dan posisi terendah 7 bulan.

Harga gula ditutup lebih tinggi pabrik gula Brasil akan terus meningkatkan produksi etanol dengan mengorbankan produksi gula. Sentimen positif lainnya adalah perkiraan hari Rabu dari F.O. Licht bahwa pasokan gula global akan bergeser ke defisit 1,7 MMT pada 2019/20 dari surplus  400.000 MT pada 2018/19.
SOLID GOLD
Sumber : Vibiznews


Baca Juga :


Jumat, 10 Mei 2019

SOLID BERJANGKA | Robusta Yang Dijual ICE

SOLID BERJANGKA - Harga Kopi Robusta Yang Dijual ICE London Semakin Murah


SOLID BERJANGKA JAKARTA - Harga kopi arabika untuk kontrak paling besar yaitu bulan Juli 2019 bursa New York  ditutup naik  0,55 poin atau 0,62 % dari posisi perdagangan sebelumnya pada posisi $ 88.55 per lb.  Sedangkan harga kopi robusta kontrak bulan Juli di London ditutup turun 5 poin atau 0,39 % dari perdagangan sebelumnya ke posisi 1.267 pe lb.

Sentimen positif untuk perdagangan kopi Robusta dari  Kantor Statistik Umum Vietnam bahwa ekspor kopi Jan-April dari Vietnam, produsen robusta terbesar dunia, turun -13,5 % y/y menjadi 629 MT.

Untuk perdagangan selanjutnya hingga akhir sesi Amerika esok hari, diperkirakan harga kopi arabika berpotensi naik terus oleh kuatnya mata uang Real Brasil.

Harga kopi Arabika berjangka di bursa komoditas internasional New York pada penutupan perdagangan Kamis kemarin rebound dari posisi terendah sepanjang kontrak. Namun untuk  harga kopi Robusta di bursa ICE London terjun ke posisi lebih buruk dari sebelumnya.

Harga kopi arabika bergerak lebih tinggi  setelah kurs Real Brasil melonjak ke level tertinggi 1-minggu terhadap dolar.  Positif lain adalah penurunan persediaan kopi saat ini selama sebulan terakhir karena persediaan kopi yang dipantau ICE turun ke level terendah 6-1/4 bulan dari 2.439 juta kantong pada hari Rabu, jauh di bawah tinggi 2.503 juta kantong dari 4-3/4 tahun dari 25 Maret.

Perdagangan sebelumnya harga kopi arabika anjlok parah  setelah Organisasi Kopi Internasional (ICO) menaikkan perkiraan surplus kopi global 2018/19 menjadi 3,7 juta kantong dari perkiraan sebelumnya 3,1 juta kantong.
SOLID BERJANGKA

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :