Rabu, 15 Mei 2019

PT SOLID GOLD | Forex Minggu Lalu

PT SOLID GOLD - Ringkasan Penggerak Pasar Forex Minggu Lalu


PT SOLID GOLD JAKARTA - Poundsterling berjuang ditengah kebuntuan di dalam pembicaraan lintas partai. Angka inflasi yang bercampur dari Amerika Serikat pada akhirnya memicu aksi jual yang minor dari dollar Amerika Serikat setelah sebelumnya mengalami keuntungan.

Hal-hal yang positip yang terjadi pada minggu lalu:

1. Same store sales naik 5.9 % w/o/w, lebih tinggi dari sebelumnya kenaikan 5.5 %.
2. Job openings naik 4.8 % m/o/m dari 7.142.000 menjadi 7.488.000.
3. Home mortgage apps naik 4.0 % w/o/w setelah sebelumnya turun 4.0 %.
4. International trade deficit muncul di $ -50 miliar, lebih rendah daripada yang diperkirakan $ -50.2 miliar.

Hal-hal yang negatip yang terjadi pada minggu yang lalu:

1. Tweeter dari Trump membuat eskalasi perang dagang, membuat tarif terhadap Cina naik secara signifikan dan membuat kekacauan besar di pasar saham.
2. CPI naik 0.3 % m/o/m, kurang daripada yang diperkirakan kenaikan sebesar 0.4 %.
3. Jobless claims muncul di 228.000 selama minggu lalu, lebih besar daripada yang diperkirakan 215.000.
4. Wholesale inventories turun 0.1 % m/o/m, lebih rendah daripada sebelumnya kenaikan 0.4 %.
5. PPI-FD naik 0.2 % m/o/m, dibawah daripada yang diperkirakan kenaikan 0.3 %.

Kita perlu melihat pada event-event utama yang menggerakkan pasar minggu yang lalu supaya bisa mengikuti perkembangan kenaikan atau penurunan yang terjadi dari indikator utama yang ada dalam kalender forex dan memiliki pandangan kedepan.

Amerika Serikat menuduh Cina melanggar komitmen di dalam pembicaraan perdagangan dan akhirnya mengenakan tarif baru. Penurunan tiba-tiba di dalam sentimen pasar mengirim saham turun dan mendorong naik Yen yang “safe-haven”. Sementara beberapa matauang seperti euro tetap stabil terhadap “greenback”, dolar Selandia Baru menonjol dengan kerugian yang masif, kebanyakan karena pemotongan tingkat bunga.
PT SOLID GOLD

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Selasa, 14 Mei 2019

SOLID GOLD BERJANGKA | Amerika di Pasar Asia

SOLID GOLD BERJANGKA - Harga Minyaknya Amerika di Pasar Asia Kurang Laku Dibandingkan Minyak Brent


SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Konflik perdagangan antara dua ekonomi utama dunia meningkat pada hari Jumat, dengan Amerika Serikat menaikkan tarif barang-barang China senilai $ 200 miliar setelah Presiden Donald Trump mengatakan Beijing  melanggar kesepakatan  dengan mengingkari komitmen sebelumnya yang dibuat selama berbulan-bulan negosiasi.

EIA pekan lalu melaporkan Amerika Serikat dan China bersama-sama menyumbang 34 % dari konsumsi minyak global pada kuartal pertama 2019. Namun tensi perang perdagangan Amerika-Cina akan meningkat dan membatasi kenaikan harga.

Secara terpisah, perusahaan jasa energi General Electric Co Baker Hughes melaporkan  perusahaan energi Amerika Serikat minggu lalu mengurangi jumlah rig minyak yang beroperasi untuk ketiga kalinya dalam empat minggu. Perusahaan tersebut  memotong dua rig minyak dalam seminggu hingga 10 Mei, sehingga jumlah totalnya turun menjadi 805.

Hitungan rig telah menurun selama lima bulan terakhir karena perusahaan eksplorasi dan produksi independen memangkas pengeluaran untuk pengeboran baru mereka.

Untuk perdagangan selanjutnya, dierkirakan harga minyak WTI selanjutnya dapat turun ke posisi support di 61.23 – 60.68. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan kembali mendaki  ke resisten 62.20 – 63.50.

Harga minyak mentah yang diperdagangkan pada sesi Asia hari Senin kemarin bergerak  bervariasi dengan harga minyak mentah Amerika Serikat melemah, karena investor cemas atas prospek pertumbuhan ekonomi global di tengah kebuntuan dalam pembicaraan perdagangan Amerika Serikat-China.

Harga minyak berjangka Amerika atau  West Texas Intermediate (WTI)  berada di $ 61,74 per barel, yang turun 3 sen atau 0,1 %  dari penutupan perdagangan sebelumnya. Namun minyak mentah berjangka acuan internasional atau minyak Brent  naik 22 sen atau 0,31 % berada di $ 70,73 per barel.
SOLID GOLD BERJANGKA

Sumber : Vibiznews



Baca Juga :

Senin, 13 Mei 2019

SOLID GOLD | Bangkit Setelah Berturut Dihajar

SOLID GOLD - Harga Gula Bangkit Setelah 10 Hari Berturut Dihajar Pasokan Global


SOLID GOLD JAKARTA - Harga gula anjlok parah sebelumnya  setelah berita perkiraan  dari Conab bahwa  produksi gula Brasil 2019/20 akan naik  17,4 % y/y ke 34,1 MMT dan bahwa pabrik gula Brasil akan meningkatkan persentase peremukan tebu untuk menghasilkan gula menjadi 39,1 % dari 34,9 % pada 2018/19.

Laporan lain yang menunjukkan produksi gula yang lebih tinggi adalah estimasi Jumat lalu oleh Asosiasi Pabrik Gula India (ISMA) bahwa produksi gula India 2018/19 akan naik  1,5 % y/y menjadi 33 MMT. Juga, pasokan gula melimpah setelah Kementerian Perdagangan Brasil melaporkan Kamis lalu bahwa ekspor gula Brazil Apr melonjak 24 % y/y menjadi 1,26 MMT.

Harga gula mentah kontrak bulan Juli akhir perdagangan bursa New York ditutup naik  0.13 poin atau 1.12 % dari perdagangan sebelumnya pada harga $ 11,83 per lb. Demikian juga untuk harga gula putih kontrak bulan Agustus yang terpantau di bursa London ditutup naik 3 poin atau 0.93 % dari perdagangan sebelumnya di 325.20 per lb.

Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, diperkirakan secara teknikal harga gula di ICE New York dapat naik lagi secara teknikal dan  oleh proyeksi  kenaikan harga minyak mentah.

Harga gula mentah berjangka yang diperdagangkan di bursa komoditas internasional ICE New York yang berakhir hari  Jumat minggu lalu bangkit dari pelemahan 10 hari berturut dan posisi terendah 7-1/4 bulan. Demikian juga untuk  harga gula putih di bursa ICE London rebound dari pelemahan 8 hari berturut dan posisi terendah 7 bulan.

Harga gula ditutup lebih tinggi pabrik gula Brasil akan terus meningkatkan produksi etanol dengan mengorbankan produksi gula. Sentimen positif lainnya adalah perkiraan hari Rabu dari F.O. Licht bahwa pasokan gula global akan bergeser ke defisit 1,7 MMT pada 2019/20 dari surplus  400.000 MT pada 2018/19.
SOLID GOLD
Sumber : Vibiznews


Baca Juga :