SOLID BERJANGKA - Disunat Atau Tidak, Apakah Berpengaruh Pada Kesuburan Pria
SOLID BERJANGKA JAKARTA - Kulit kulup yang telah diangkat setelah disunat dapat memudahkan Anda untuk membersihkan penis. Secara tidak langsung, hal ini dapat meningkatkan kesuburan Kamu dan pasangan karena terhindari dari risiko infeksi.
Sunat tidak diwajibkan secara medis, namun dapat dilakukan untuk berbagai alasan — dari tradisi budaya, keyakinan agama, hingga untuk menjaga kebersihan diri. Terlepas dari apapun yang mendasari keputusan Kamu untuk disunat, ada berbagai manfaat yang bisa Kamu panen dari prosedur medis ini. Lembaga Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat (CDC) melaporkan bahwa sunat dapat mencegah penularan HIV dan penyakit kelamin lainnya, serta menurunkan risiko kanker penis. Bagaimana dengan kesuburan? Apakah “bebas kulup” benar memengaruhi peluang pria memiliki keturunan?
Beda antara penis yang disunat dan tidak
Satu-satunya perbedaan antara penis yang disunat dan tidak adalah ada tidaknya kulit kulup penis. Penis yang sudah disunat tidak lagi memiliki kulup yang menempel di ujung kepala penis. Sementara kepala penis yang tidak disunat masih terbungkus oleh kulit kulup.
Kulup berfungsi melindungi kepala penis dari gesekan dan kontak langsung dengan pakaian. Kulup juga dapat meningkatkan gairah seksual karena kulit kulup memiliki serabut saraf yang sangat responsif terhadap rangsangan, bahkan sentuhan ringan sekalipun.
Tanpa kulup, kulit kepala penis yang biasanya lembap karena selaput lendir menjadi kering dan semakin menebal untuk melindungi diri dari kontak terus-menerus terus. Hal ini dapat menurunkan sensitivitas penis terhadap rangsangan.
Selain itu, tidak ada lagi karakteristik fisik yang membedakan keduanya.
Sunat mencegah risiko masalah pada penis yang bisa memengaruhi kesuburan
Disunat tidak memengaruhi kesuburan. Namun, sunat dapat membantu mengatasi masalah penis yang dapat memengaruhi kesuburan pria. Fimosis dan balanitis adalah dua masalah penis yang paling umum menyebabkan ketidaksuburan. Balanitis dan fimosis ditemukan pada 3,5 % pria yang tidak disunat.
Fimosis adalah masalah yang terjadi ketika kulit kulup penis tidak dapat ditarik ke bawah dan“macet” terperangkap di belakang kepala penis saat sedang ereksi karena terlalu ketat. Fimosis bisa menyebabkan pria jadi tidak subur karena kulit kulup yang terlalu ketat dapat menghambat sel sperma keluar saat ejakulasi untuk masuk ke dalam vagina. Fimosis adalah keadaan darurat medis karena ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada penis, yang bisa semakin menipiskan peluang kesuburan Kamu.
Sementara itu, balanitis adalah pembengkakan pada kulit kulup dan kepala penis. Balanitis menyebabkan penis terasa gatal, memerah, dan meradang. Peradangan pada kulit kulup penis secara tidak langsung bisa menghambat keluarnya air mani dan sperma, yang memicu masalah ketidaksuburan.
Prosedur sunat yang melibatkan pengangkatan kulit kulup penis dapat mengatasi kedua masalah penis ini. Lantas, apakah hanya dengan sunat peluang pria untuk punya anak akan otomatis meningkat?
Apakah sunat meningkatkan kesuburan pria?
Meski sunat dapat memperbaiki masalah kulit penis, sejauh ini belum ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa penis yang disunat akan meningkatkan kesuburan. Tidak disunat pun tidak secara langsung berdampak buruk pada kesuburan Kamu.
Pasalnya, hal utama yang menentukan kesuburan seorang pria adalah produksi sperma yang berkualitas. Sperma yang berkualitas harus memenuhi tiga faktor penting ini: jumlah, bentuk, dan gerakan yang lincah. Jika ada satu saja kelainan sperma dari ketiga faktor tersebut, maka risiko kemandulan dapat meningkat. Secara umum, gaya hidup dan pola makan yang sehat adalah dua faktor yang berperan penting dalam menjaga kesehatan sperma dan kesuburan pria.
Selain itu, peran kebersihan penis juga tidak kalah penting untuk menjaga kesuburan pria. Kulit kulup dapat menjadi tempat berkumpulnya kotoran. Bila dibiarkan, kotoran akan menumpuk dan rentan menyebabkan infeksi pada organ reproduksi pria. Hal ini dapat menjadi perantara penyebaran infeksi ke pasangan wanita Kamu. Infeksi pada vagina adalah salah satu faktor risiko yang dapat mengganggu kesuburan wanita.
SOLID BERJANGKA
Sumber : Hellosehat
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar