Jumat, 13 Desember 2019

SOLID BERJANGKA | Sawit Kembali Naik

SOLID BERJANGKA - Harga Minyak Sawit Kembali Naik

SOLID BERJANGKA JAKARTA - Impor minyak kedelai India turun 19 % dari tahun lalu menjadi 164,750 ton, sedangkan impor minyak bunga matahari turun 59% menjadi 263,311 ton menurut SEA,

Malaysia meningkatkan pajak ekspor CPO untuk bulan Januari,  untuk pertama kalinya setelah satu setengah tahun, the Malaysian Palm Oil Board (MPOB)  mengatakan pada hari Jumat.

Negara produsen ke dua terbesar dunia ini terakhir mengenakan pajak ekspor 4.5% pada bulan Agustus 2018 setelahnya menurunkannya menjadi 0. Akibat dari pembebasan pajak ekspor dari Mei sampai Desember 2019 maka ekspor minyak sawit meningkat dan meluas ke pasar yang baru.

Malaysia telah menghitung harga referensi sebesar RM2,571.16 (USD616.59) per ton untuk Januari 2020.

Analisa tehnikal untuk minyak sawit support pertama di RM2,855 dan berikut ke RM2,753 sedangkan resistant pertama di RM3,010 dan berikut ke RM3,062.

Harga minyak sawit kembali naik pada hari Kamis dan awal perdagangan hari Jumat. Harga minyak sawit Malaysia kembali naik pada hari Kamis karena persediaan sedikit dan permintaan berkurang.

Harga minyak sawit  Februari di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 9 ringgit atau 0.3% menjadi 2,887 ringgit ($692.33) per ton.

Persediaan minyak sawit di Malaysia turun ke terendah tiga bulan pada bulan Nopember dan ekspor turun karena permintaan dari importir besar berkurang. Persediaan lebih kecil daripada perkiraaan, Persediaan turun 2.26 juta ton turun 4.1% dari bulan lalu. Sedangkan menurut Reuter persediaan akan turun 5.7% menjadi 2.22 juta ton.

Harga minyak kedelai di Dalian naik 0.7% dan harga minyak sawit juga naik 0.6%.

Impor minyak sawit India turun 3 % di bulan Nopember dari tahun lalu mencapai terendah 17 bulan, setelah India mengenakan pajak impor.

Impor minyak sawit India di bulan Nopember 2019 sebesar 671,863 ton, terendah sejak Juli 2018, dalam laporan the Solvent Extractor Association (SEA) . Impor minyak sawit di bulan November 2018 dan 778,568 ton di bulan Oktober 2019.

India adalah negara importir minyak nabati terbesar dunia yang membeli minyak sawit dari Indonesia dan Malaysia. Impor minyak kedelai dari Argentina dan Brazil dan minyak bunga matahari dari Ukraina dan Rusia.

India hampir menghentikan pembelian minyak sawit untuk pengiriman bulan Nopember ketika bulan Oktober India merencanakan akan meningkatkan pajak Impor dan denda lainnya untuk menghentikan impor karena PM Malaysia mengkritik aksi India terhadap Kashmir.

India mengimpor refined palm oil dari Malaysia dan Crude Palm Oil dari Indonesia.
SOLID BERJANGKA

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Kamis, 12 Desember 2019

PT SOLID GOLD BERJANGKA | Menanjak oleh The Fed

PT SOLID GOLD BERJANGKA - IHSG Kamis Pagi Menguat ke 6198; Bursa Regional Menanjak oleh The Fed


PT SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA -
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 5 poin (0,86%) ke level 6.185. Indeks LQ45 juga naik 5 poin (0,15%) ke level 993. Pagi ini IHSG terpantau menguat 0,30% atau 17,901 poin ke level 6.198,506. Sementara LQ45 terlihat naik 0,28% atau 2,780 poin ke level 992,570.

Tercatat saat ini sebanyak 184 saham naik, 101 saham turun dan 140 saham stagnan.

Sementara itu, bursa Wall Street yang ditutup Sabtu subuh ini berakhir menguat setelah The Fed mengumumkan suku bunga tidak mengalami perubahan dan memberikan sinyal kuat bahwa tidak akan ada perubahan suku bunga pada tahun 2020. Sedangkan, bursa regional pagi ini terlihat menguat, di antaranya Nikkei yang menanjak 0,22%, dan Indeks Hang Seng yang naik 1,41%.

Melihat pergerakan bursa kali ini terdongkrak sentimen bursa regional dan global serta uptrend IHSG yang masih ada, sementara bursa regional Asia banyak menguat dengan The Fed yang tidak menaikkan suku bunganya di tahun 2020. Berikutnya IHSG nampaknya masih bisa menguat tetapi dengan tempo yang tertahan, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.274 dan 6.304. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.023, dan bila tembus ke level 5.939.

Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Kamis pagi ini (12/12) terpantau menguat 0,30% atau 17,901 poin ke level 6.198,506 setelah dibuka naik ke level 6.185,984. IHSG menguat searah sentiment regional, sementara bursa kawasan Asia pagi ini umumnya menguat oleh the Fed yang mengindikasikan tidak menaikkan suku bunga di tahun 2020.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pagi ini terpantau melemah 0,07% ke level Rp 14.045, dengan dollar AS di pasar uang Asia tampak amblas di pasar uang Asia ke level 4 bulan terendahnya setelah flat oleh the Fed yang mengindikasikan tidak akan menaikkan suku bunga di tahun 2020. Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.035.
PT SOLID GOLD BERJANGKA

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :


Rabu, 11 Desember 2019

PT SOLID GOLD | Meningkatnya Ketidakpastian Pasa

PT SOLID GOLD - Harga Emas Naik Karena Meningkatnya Ketidakpastian Pasa


PT SOLID GOLD JAKARTA -
Indeks saham Asia dan Eropa kebanyakan melemah dalam perdagangan “overnight”. Indeks saham AS mengarah turun pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Keengganan terhadap resiko menyelinap masuk pada awal minggu ini. Minggu depan, tanggal 15 Desember, adalah tenggat waktu bagi pengenaan tarif baru atas impor barang-barang Cina ke AS. Jika tarif baru tersebut diijinkan oleh Presiden Trump untuk berlaku efektif, maka perang dagang AS-Cina akan meningkat dan tidak akan ada kesepakatan parsial yang terlihat. Meningkatnya ketidakpastian pada saat tenggat waktu mendekat kemungkinan akan membuat partisipan pasar was-was sepanjang sisa dari minggu ini. Tidak ada konsensus akan apa yang akan terjadi sebelum hari Minggu, yang membuat pasar bahkan lebih berhati-hati.

Para trader dan investor juga sedikit cemas menjelang Federal Reserve’s Open Market Committee meeting (FOMC) yang dimulai sejak Selasa malam hingga Kamis pagi dengan sebuah pernyataan. Diperkirakan the Fed tidak akan membuat perubahan di dalam kebijakan moneternya. European Central Bank juga akan mengadakan pertemuan pada hari Kamis.

Hal kunci diluar pasar metal berharga adalah melemahnya indeks dolar AS. Sementara, harga minyak mentah Nymex melemah dan diperdagangkan disekitar $58.65 per barel.

Secara tehnikal, “bullish” maupun “bearish” memiliki kekuatan yang sama. Obyektif kenaikan harga emas adalah menembus “resistance” yang solid di $1,500.00 setelah terlebih dahulu melewati $1,475.00 dan kemudian $1,480.00. Sedangkan obyektif penurunan harga emas adalah menembus “support” yang solid di $1,453.10 setelah terlebih dahulu berhasil melewati $1.463.00 dan kemudian $1,456.60.

Harga emas dan perak naik moderat pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat pada hari Selasa kemarin. Metal “safe-haven” mengambil keuntungan dari pasar saham yang pada minggu ini mengalami penurunan minat beli karena meningkatnya ketidakpastian dari dua event kunci.

Emas berjangka bulan Februari terakhir naik $6.80 per ons pada $1,471.60. Harga perak Comex bulan Maret terakhir naik $0.068 pada $16.71 per ons.
PT SOLID GOLD

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :