Senin, 27 Mei 2019

SOLID GOLD | Alami Tekanan Pasokan India

SOLID GOLD - Harga Gula di ICE Sedang Alami Tekanan Pasokan India


SOLID GOLD JAKARTA -
Awal pekan harga gula di New York jatuh ke level terendah 7-1/2 bulan  dan  Gula berjangka di London turun ke level terendah 9-bulan karena prospek pasokan global yang melimpah. Asosiasi Pabrik Gula India memperkirakan stok gula India dapat mencapai rekor tertinggi 14,7 MMT pada 30 September, dan Meir Commodities India Pvt memproyeksikan India akan meningkatkan ekspor gula 2019/20 menjadi 6 MMT dari 3 MMT yang diekspor tahun ini untuk mengurangi cadangan gula berlebihan.

Harga gula mentah kontrak bulan Juli akhir perdagangan bursa New York ditutup turun 0,05 poin atau 0,43 % dari perdagangan sebelumnya pada harga $11,57 per lb. Demikian juga untuk harga gula putih kontrak bulan Agustus yang terpantau di bursa London ditutup turun 0,7 poin atau 0,22 % dari perdagangan sebelumnya di 322.10 per lb.

Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, diperkirakan secara teknikal harga gula di ICE New York akan rebound oleh proyeksi kenaikan harga minyak mentah.

Harga gula mentah berjangka yang diperdagangkan di bursa komoditas internasional ICE New York yang berakhir hari  Jumat minggu lalu turun dari posisi tinggi 6 hari. Demikian juga untuk  harga gula putih di bursa ICE London ditutup turun ke posisi terendah sepekan.

Harga gula bergerak lebih rendah  karena anjloknya harga minyak mentah yang dapat  mendorong pabrik-pabrik gula Brasil untuk mengalihkan lebih banyak penghancuran tebu ke arah produksi gula daripada produksi etanol, ini meningkatkan pasokan gula.
SOLID GOLD

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Jumat, 24 Mei 2019

SOLID BERJANGKA | Berakhir di Zona Merah

SOLID BERJANGKA - Bursa Asia Berakhir di Zona Merah Masih Tertekan Perang Dagang Amerika-China


SOLID BERJANGKA JAKARTA - Di Taiwan, perusahaan raksasa kontrak Hon Hai Precision Industry – umumnya dikenal sebagai Foxconn – dan pembuat chip Taiwan Semiconductor Manufacturing Company keduanya turun lebih dari 3 %. Di Hong Kong, produsen modul kamera dan lensa smartphone Sunny Optical mengalami penurunan stok lebih dari 7 %, sementara Luxshare turun 5,97 % di Shenzhen.

Semalam di Wall Street, saham tergelincir karena investor mengawasi perkembangan antara Beijing dan Washington di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan baru-baru ini.

Menteri Keuangan Amerika Serikat Steven Mnuchin mengatakan kepada YBC Mui di CNBC pada hari Rabu bahwa perjalanan ke Beijing untuk melanjutkan negosiasi perdagangan belum dijadwalkan, mengurangi harapan resolusi cepat untuk perang perdagangan.

Sementara itu, risalah dari pertemuan Mei Federal Reserve Amerika Serikat mengindikasikan bahwa bank sentral tidak akan membuat langkah apa pun mengenai suku bunga untuk beberapa waktu bahkan jika ekonomi membaik.

Diperkirakan untuk perdagangan selanjutnya bursa Asia akan masih tertekan ketegangan perang dagang Amerika Serikat-China. Bursa Asia juga akan mengikuti perkembangan bursa Wall Street yang jika data Markit bulan Mei dan data New Home Sales April terealisir turun akan menekan bursa Amerika Serikat.

Pasar Saham Asia berakhir turun pada hari Kamis kemarin tertekan ketegangan perdagangan yang masih terus berlangsung antara Amerika Serikat dan China.

Bursa Saham China Daratan tergelincir, dengan indeks Shanghai turun 1,36 % menjadi sekitar 2.852,52 dan indeks Shenzhen juga turun 2,432 % menjadi sekitar 1,503,37.

Indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,58 % pada 27267.13.

Indeks Nikkei 225 di Jepang tergelincir 0,62 % menjadi ditutup pada 21.151,14. Saham Softbank Group anjlok 5,3 % setelah sumber mengatakan kepada Reuters bahwa staf Departemen Kehakiman Amerika Serikat merekomendasikan memblokir kesepakatan antara T-Mobile dan saingannya Sprint. Indeks Topix juga turun 0,36 % untuk menyelesaikan hari perdagangan di 1.540,58.

Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,26 % menjadi ditutup pada 2.059,59.

Indeks ASX 200 Australia turun 0,29 % untuk menyelesaikan hari perdagangannya di 6.491,80.

Investor terus mewaspadai perkembangan di sekitar raksasa telekomunikasi China Huawei, yang telah masuk daftar hitam oleh Amerika Serikat.

Saham pemasok Huawei terpukul pada Kamis di tengah kejatuhan yang sedang berlangsung.
SOLID BERJANGKA

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Kamis, 23 Mei 2019

PT SOLID GOLD BERJANGKA | Lemahnya USD & Saham

PT SOLID GOLD BERJANGKA - Harga Emas Naik Karena Lemahnya USD & Saham


PT SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA -
Presiden Bank Frederal Reserve St.Louis James Bullard mengatakan di dalam pidato nya di Hongkong pada hari Rabu malam bahwa bank sentral Amerika Serikat kemungkinan perlu menurunkan tingkat bunga jika level inflasi terus berada pada level yang rendah. Federal Reserve ingin melihat inflasi Amerika Serikat disekitar level 2 %. Bullard adalah anggota yang memiliki hak suara pada  Federal Open Market Committee (FOMC). Berita ini juga bersahabat dengan pasar metal berharga, yang pada tahun-tahun belakangan telah melihat harga emas bereaksi positip terhadap kebijakan moneter Amerika Serikat yang lebih akomodatif.

Sementara itu inflasi dunia juga sangat rendah dan bahkan problematik. Imbal hasil obligasi pemerintah Jerman 10 tahun rata-rata adalah – 0.07 %. Ini adalah imbal hasil yang terendah di dalam hampir 3 tahun.

Hal kunci diluar pasar metal adalah sedikit turunnya indeks dollar Amerika Serikat namun masih tidak jauh dibawah dari ketinggian tahun ini, yang adalah ketinggian selama 2 tahun.

Secara tehnikal, obyektif kenaikan harga emas adalah menembus “resistance” yang solid di $ 1,300.00 setelah melewati $ 1,278.80 dan kemudian $ 1,287.00. Sebaliknya obyektif penurunan harga emas adalah menembus “support” yang solid di $ 1,267.30 setelah melewati $ 1,269.00 dan kemudian $ 1,267.30.

Harga emas naik secara moderat pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat hari Rabu kemarin. Turunnya indeks dollar Amerika Serikat dan pasar saham Amerika Serikat pada pertengahan minggu memberikan sedikit dukungan bagi metal “safe-haven”. Beberapa pejabat Fed yang berbicara semalam juga menambah kenaikan pasar metal.

Emas berjangka bulan Juni terakhir naik $ 3.30 per ons pada $ 1,276.50. Perak Comex bulan Juli terakhir naik $ 0.06 pada $14.47 per ons.

Pasar saham bercampur semalam. Indeks saham Amerika Serikat mengarah turun pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Minat terhadap resiko dari para investor dan trader meningkat pada minggu ini, dengan retorika perang dagang Amerika Serikat-Cina dari kedua belah pihak telah menurun pada beberapa hari belakangan ini.
PT SOLID GOLD BERJANGKA

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :