Senin, 28 Januari 2019

Solid Gold | Minyak Turun Tertekan Resiko Perang Perdagangan


SOLID GOLD JAKARTA - Minyak menuju penurunan mingguan pertamanya dalam empat minggu terakhir karena para investor tertekan oleh prospek untuk pembicaraan perdagangan AS-China dan lonjakan yang mengejutkan dalam persediaan minyak mentah AS terhadap krisis yang semakin dalam di Venezuela-anggota OPEC.

Kontrak berjangka di New York sedikit berubah, berada di jalur untuk kerugian mingguan menjadi 1,2 persen. Sementara AS dan China akhirnya bisa mencapai kesepakatan perdagangan, mereka masih "bermil-mil" dari menyelesaikan perbedaan mereka, kata Sekretaris Perdagangan Wilbur Ross.

Persediaan minyak mentah AS mengalami lonjakan terbesarnya sejak November lalu meskipun ekspektasi untuk penurunan. Sementara itu, meningkatnya ketidakstabilan di Venezuela membuat tugas OPEC untuk menyeimbangkan kembali pasar minyak menjadi lebih rumit.

Persediaan minyak mentah AS meningkat 7,97 juta barel pekan lalu, sementara stok bensin naik ke rekor tertinggi, menurut laporan dari Administrasi Informasi Energi.

Stok minyak mentah diperkirakan turun 750.000 barel dalam survei analis Bloomberg sebelum data EIA dirilis.

OPEC mengambil alih biaya pasar minyak setelah menghentikan produksi yang akan membantu Brent untuk perlahan-lahan naik ke level $ 70 per barel tahun ini, kata Marco Dunand, ketua eksekutif pedagang komoditas Mercuria Energy Group Ltd.

Menteri Luar Negeri Michael Pompeo memerintahkan semua pegawai pemerintah AS yang tidak darurat untuk meninggalkan Venezuela karena meningkatnya bahaya bagi orang Amerika setelah Presiden Donald Trump mengakui Juan Guaido sebagai pemimpin negara.

Minyak mentah WTI untuk pengiriman bulan Maret diperdagangkan pada level $ 53,15 / bbl di Nymex, naik 2c, pada jam 9:09 pagi di Tokyo. Kontrak menguat 51c ke level $ 53,13 pada hari Kamis.

Minyak mentah Brent untuk pengiriman bulan Maret turun 5c ke level $ 61,09 / bbl di ICE Futures Europe exchange pada hari Kamis, merosot menjadi 2,6% selama minggu ini - SOLID GOLD

Sumber : Bloomberg

Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar