Kamis, 12 September 2019

PT SOLID GOLD BERJANGKA | Barang yang Tidak Dibutuhkan

PT SOLID GOLD BERJANGKA - Kenapa Kita Suka Impulsif Membeli Barang yang Tidak Dibutuhkan


PT SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA -
Impulse buying atau belanja secara impulsif merupakan perilaku yang kini sangat umum terjadi di kalangan masyarakat. Sifat ini menunjukkan sebuah kebiasaan untuk membeli barang yang sebenarnya tidak ada di daftar kebutuhan Anda. Lantas, apa yang menyebabkan seseorang memiliki sifat impulsif saat belanja?

Impulsif saat belanja ternyata bisa bikin bahagia
Pernahkah Kamu memasuki toko dan membeli barang yang tidak ada di dalam daftar kebutuhan Anda? Rasa-rasanya hampir semua orang pernah melakukan hal semacam ini.

Ya, kebiasaan tersebut bisa dikategorikan sebagai perilaku impulsif saat belanja. Perilaku ini tentu saja akan menuntun seseorang pada sifat boros jika terus-menerus dilakukan.

Walaupun terlihat tidak membahayakan, ternyata perilaku impulsif, termasuk saat belanja, dapat memberikan pengaruh buruk pada kehidupan Anda.

Terdapat beberapa penyebab munculnya sifat impulsif di dalam diri Anda, yaitu:

1. Gengsi

Pada umumnya, orang yang mempunyai sifat impulsif saat belanja sangat memerhatikan status sosial dan gengsi.

Misalnya, Kamu membeli sebuah baju yang harganya cukup mahal dan branded. Padahal di sisi lain, Kamu tidak membutuhkan baju tersebut karena pakaian Kamu sudah sangat banyak, bahkan ada yang belum dipakai.

Alasan Kamu membeli baju tersebut secara tidak sadar mungkin karena ingin terlihat keren dan bergengsi di depan teman dan orang banyak.

Mereka yang melakukan hal ini menginginkan pengakuan dari orang lain, sehingga cenderung membeli sesuatu yang sebenarnya tidak dibutuhkan.

2. Menciptakan kebahagiaan
Jujur saja, belanja tanpa memedulikan apakah barang tersebut dibutuhkan atau tidak memberikan kebahagiaan tersendiri bagi Anda, bukan?

Seperti yang dilansir dari Psychology Today, membeli barang yang diinginkan dapat melepaskan dopamin karena keinginan Kamu yang terpenuhi. Misalnya, Kamu senang membeli berbagai jenis peralatan dapur, terutama yang memudahkan proses memasak.

Padahal, di dalam lubuk hati Kamu yang terdalam Kamu mengetahui bahwa barang tersebut sebenarnya tidak Kamu butuhkan. Meskipun demikian, ketika keinginan itu terpenuhi, Kamu pun senang.

Sebenarnya, sifat impulsif terhadap barang-barang saat belanja berkaitan dengan pelepasan stres dan depresi. Walaupun hanya bersifat sementara, perilaku ini ternyata dapat menghibur orang-orang mereka yang memiliki yang masalah dalam pekerjaan atau hidupnya.

Berbelanja dapat mengisi waktu kosong, menghibur, dan mengalihkan perhatian Anda. Melihat dari manfaat ini, tidak selamanya perilaku impulsif hanya membawa dampak buruk dalam hidup Anda.

3. Sulit menolak dan mudah tergoda
Potongan harga dan berbagai promo lainnya pun turut mendorong perilaku impulsif saat belanja muncul. Misalnya, Kamu membeli aksesori ponsel karena diskon, padahal Kamu sudah memilikinya. 

Semakin sering Kamu melihat iklan yang menayangkan berbagai produk dengan potongan harga besar-besaran, semakin besar kemungkinan Kamu membeli produk tersebut. Belum lagi batas waktu penawaran yang singkat membuat Kamu tak memiliki waktu banyak untuk berpikir dan akhirnya impulsif membeli.

4. Menginginkan sesuatu yang baru
Manusia merupakan makhluk hidup yang cenderung cepat bosan. Umumnya, Kamu akan mengalami perubahan, termasuk keinginan dan suasana hati.

Misalnya, sepatu Kamu dalam keadaan baik-baik saja. Namun, ketika sedang berjalan-jalan di luar, Kamu melihat sepasang sepatu baru yang bagus. Meski tidak butuh, Kamu tetap langsung membelinya karena mungkin baik jika memiliki beberapa pasang sepatu dan dipakai bergantian.

Keinginan semacam inilah yang kemudian membuat Kamu kerap kali memiliki sifat impulsif saat belanja.

Perilaku impulsif saat belanja memang umum terjadi dan bisa menghilangkan stres. Walaupun demikian, bukan berarti Kamu bisa membiarkannya begitu saja. Jika diabaikan, Kamu bisa memiliki sifat konsumtif, borod, dan ekstremnya dapat terlilit utang akibat sifat itu.

Cara paling mudah untuk menghindari perilaku impulsif saat belanja adalah dengan menanyakan kepada diri sendiri. Apakah Kamu memang membutuhkannya atau hanya sekadar ingin karena termakan iklan. Dengan melakukan hal itu, Kamu bisa mencegah keinginan membeli hanya karena “merasa” akan lebih bahagia saat memilikinya.
PT SOLID GOLD BERJANGKA

Sumber : Hellosehat


Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar