Senin, 16 September 2019

SOLID GOLD | Kapan Sebaiknya Pakai Pantyliner

SOLID GOLD - Tidak Dianjurkan untuk Digunakan Setiap Hari, Kapan Sebaiknya Pakai Pantyliner


SOLID GOLD JAKARTA -
Nah, sama halnya seperti pemakaian pembalut yang tidak boleh seharian penuh, pantyliner juga demikian. Supaya lebih aman dan nyaman, Kamu disarankan untuk mengganti pantyliner paling tidak setiap 4 jam sekali.

Usahakan juga untuk menggunakan celana dalam yang terbuat dari bahan katun. Tujuannya agar aliran udara di area kewanitaan tetap terjaga, serta mencegah vagina berkeringat dan lembap.

Pantyliner adalah produk kewanitaan berbentuk menyerupai pembalut, tapi dengan ukuran yang lebih kecil. Bedanya, daya serap dan tampung dari pantyliner cenderung lebih sedikit serta tidak sebanyak pembalut. Sebelum memakainya, Kamu harus tahu kalau pantyliner tidak baik untuk dipakai setiap hari. Lantas, kapan waktu ideal untuk pakai pantyliner?

Pantyliner tidak disarankan untuk digunakan setiap hari
Ada berbagai alasan yang membuat tidak sedikit wanita lebih memilih untuk pakai pantyliner ketimbang pembalut. Ini biasanya karena sedang mengalami cairan vagina berlebih, yang membuat celana dalam lembap dan terasa risi saat digunakan.

Penggunaan pantyliner lebih dipilih karena ukurannya yang kecil dan setidaknya dapat membantu menyerap cairan vagina. Sementara penggunaan pembalut, dirasa terlalu besar karena produksi cairan vagina tidak sebanyak darah menstruasi.

Cara ini dapat membuat cairan vagina tertampung di dalam pantyliner. Dengan begitu, celana dalam tetap nyaman saat dipakai. Meski tujuannya baik, tapi Kamu tidak sarankan pakai pantyliner rutin setiap hari.

Pasalnya, pantyliner tidak didesain untuk menyerap dan mengalirkan udara seperti yang dilakukan oleh celana dalam. Bagian atas pantyliner memang terbuat dari kapas atau katun sintetis, tapi bagian bawah yang ditempelkan ke pakaian dalam berasal dari plastik.

Itu sebabnya, pakai pantyliner tidak mampu menyerap keringat dan mengalirkan udara bagi vagina untuk bernapas. Hal ini dapat membuat vagina menjadi lembap yang merupakan tempat ideal bagi perkembangan bakteri dan jamur.

Alhasil, Kamu berisiko mengalami infeksi di area kewanitaan. Di sisi lain, pantyliner juga biasanya terbuat dari kapas atau katun sintetis yang tidak sepenuhnya lembut.

Bagi beberapa wanita yang kulit di area kewanitaannya sangat sensitif, pakai pantyliner justru dapat menimbulkan gesekan berlebih. Akibatnya, kulit vulva atau bagian luar vagina mengalami peradangan, iritasi, dan membuat tidak nyaman.

Kapan waktu yang tepat untuk pakai pantyliner?
Pantyliner memang tidak dianjurkan untuk digunakan setiap hari. Namun, bukan berarti Kamu tidak boleh pakai pantyliner sama sekali.

Dalam beberapa kondisi tertentu, pantyliner boleh dipakai jika dirasa dapat membuat area kewanitaan lebih nyaman.

1. Keputihan dalam jumlah banyak
Ketika keputihan atau cairan vagina Kamu sedang banyak-banyaknya, pakai pantyliner bisa menjadi solusi yang tepat. Kondisi ini biasanya terjadi saat ovulasi alias masa subur.

Kamu bisa menggunakan pantyliner untuk membantu menyerap keputihan berlebih tersebut, sehingga membantu menjaga vagina tetap lembap dan nyaman.

2. Sebelum dan sesudah menstruasi
Biasanya selama beberapa hari sebelum dan setelah menstruasi, vagina akan mengeluarkan flek. Flek berwarna cokelat atau kemerahan dapat menjadi pertanda bahwa menstruasi akan datang, atau menstruasi telah selesai dan berhenti secara perlahan.

Ketimbang menggunakan pembalut yang ukurannya terlalu besar untuk menampung flek, Kamu bisa pakai pantyliner sebagai gantinya. Selain membantu menampung flek, pakai pantyliner juga bisa melindungi celana dalam dari bercak noda.

3. Mencegah inkontinensia urin
Inkontinensia urin adalah kondisi ketika tubuh sulit mengontrol keinginan untuk buang air kecil. Jika Kamu memiliki kondisi ini, pakai pantyliner bisa membantu mencegah keluarnya urin yang tidak tertahankan.

Jadi, urin yang keluar tidak akan langsung membasahi celana dalam, tapi diserap terlebih dahulu oleh pantyliner.

Perhatikan waktu ideal pakai pantyliner
Di satu sisi, pantyliner memang tidak dianjurkan untuk dipakai rutin setiap hari. Namun di sisi lain, dalam beberapa waktu tertentu, pakai pantyliner bisa menjadi pilihan terbaik untuk memudahkan aktivitas harian Anda.
SOLID GOLD

Sumber : Hellosehat


Baca Juga :


Jumat, 13 September 2019

SOLID BERJANGKA | Zodiak dan Kepribadian Seseorang

SOLID BERJANGKA - Adakah Hubungan Antara Zodiak dan Kepribadian Seseorang


SOLID BERJANGKA JAKARTA -
Walaupun ada beberapa penelitian yang menyatakan bahwa kepribadian seseorang bisa dilihat menurut zodiak, belum ada bukti secara ilmiah yang menyatakan hal tersebut secara gamblang.

Percayakah Kamu bahwa kepribadian seseorang dapat dilihat menurut zodiak mereka? Lantas, apakah sudah ada informasi yang membuktikan bahwa bulan lahir benar-benar berkaitan dengan kepribadian? Berikut ulasannya.

Benarkah kepribadian seseorang bisa dilihat menurut zodiak?
Astrologi merupakan sebuah ilmu yang menghubungkan gerakan benda di langit, seperti matahari, bulan, dan bumi dengan tanggal dan bulan kelahiran seseorang. Pembagian periode tanggal dan bulan kelahiran disebut dengan zodiak.

Menurut sebuah penelitian pada tahun 2015, tanggal dan bulan lahir Kamu dapat memengaruhi sifat-sifat kepribadian Anda, seperti introvert dan extrovert.

Di dalam penelitian tersebut dilakukan sebuah pengamatan terhadap 300 publik figur dari berbagai bidang, seperti politik, sains, sastra, dan seni. Para peneliti mencoba menghubungkan astrologi barat tradisional, yaitu elemen air, bumi, udara, dan api dengan bulan-bulan masehi.

Dari sinilah peneliti mengelompokkan orang-orang yang lahir pada bulan tertentu dengan elemen yang sudah disebutkan tadi. Contohnya, para selebriti yang lahir pada bulan Desember hingga awal Maret dikategorikan sebagai bulan-bulan “basah” atau terhubung dengan elemen air.

Biasanya, orang yang lahir pada bulan tersebut masuk dalam kategori kreatif. Di sisi lain, mereka juga dianggap sebagai orang yang keras kepala atau persisten karena kreativitasnya.

Akan tetapi, temuan ini tidak dapat dijadikan acuan bahwa setiap orang yang lahir pada bulan-bulan tersebut memiliki sifat yang sama.

Zodiak tidak benar-benar merefleksikan kepribadian manusia
Supaya Kamu benar-benar paham mengapa kepribadian seseorang sering dihubungkan menurut zodiak mereka, mari ketahui dulu apa yang sudah dilakukan oleh para peneliti.

Selama beberapa dekade, para astronom telah meneliti matahari dan rasi bintang, namun belum diketahui dengan pasti perihal teori pergerakan bumi dan gravitasi bulan. Pergerakan bumi itu menyebabkan lokasi rasi bintang (zodiak) berubah seiring waktu.

Oleh karena itu, posisi astrologi saat ini bisa jadi berbeda dengan astrologi zaman kuno. Seorang astrolog, Pedro Bagaranca, menyatakan bahwa perubahan tersebut membuat rasi bintang tidak lagi sesuai dengan tanggal lahir Anda.

Misalnya, belakangan ini Kamu menyadari bahwa Kamu adalah seorang Aries. Akan tetapi, jika diperiksa ulang posisi rasi bintang Anda, mungkin saja sebenarnya Kamu adalah Taurus.

Kedua kemungkinan tersebut bertolak belakang dengan kepribadian antara zodiak Aries dan Taurus. Seorang Taurus diyakini sebagai pemberani dan energetik, sedangkan Aries lebih kepada penyabar dan romantis.

Maka itu, kedua kepribadian tersebut tidak cocok berada di dalam satu individu jika dilihat menurut zodiak seseorang.

Faktor yang memengaruhi kepribadian seseorang
Bulan dan tahun lahir seseorang memang tidak dapat dijadikan sumber yang benar-benar valid untuk mengetahui kepribadian seseorang. Oleh karena itu, Kamu tidak dapat menerka kepribadian seseorang menurut zodiak mereka.

Hal tersebut dikarenakan terdapat berbagai faktor yang mendukung perkembangan sifat mereka. Menurut American Psychological Association, kepribadian manusia berkembang akibat kebutuhan tertentu, seperti memprediksi masa depan dan kepribadian untuk masa kini.

Misalnya, seorang balita akan mempelajari perilaku dan membentuk kepribadiannya dari orangtua. Akan tetapi, seiring bertambahnya usia, orang yang dikenal, dan perpindahan lingkungan akan mengajarkan mereka banyak hal lain.

Hal tersebut dapat memengaruhi kepribadian mereka, sehingga tidak jarang orang yang mungkin dulunya penyabar dapat berubah menjadi orang yang tidak sabaran akibat lingkungannya. Itu sebabnya, Kamu tak bisa memastikan kepribadian seseorang menurut zodiak yang dimiliki.
SOLID BERJANGKA

Sumber : Hellosehat


Baca Juga :

Kamis, 12 September 2019

PT SOLID GOLD BERJANGKA | Barang yang Tidak Dibutuhkan

PT SOLID GOLD BERJANGKA - Kenapa Kita Suka Impulsif Membeli Barang yang Tidak Dibutuhkan


PT SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA -
Impulse buying atau belanja secara impulsif merupakan perilaku yang kini sangat umum terjadi di kalangan masyarakat. Sifat ini menunjukkan sebuah kebiasaan untuk membeli barang yang sebenarnya tidak ada di daftar kebutuhan Anda. Lantas, apa yang menyebabkan seseorang memiliki sifat impulsif saat belanja?

Impulsif saat belanja ternyata bisa bikin bahagia
Pernahkah Kamu memasuki toko dan membeli barang yang tidak ada di dalam daftar kebutuhan Anda? Rasa-rasanya hampir semua orang pernah melakukan hal semacam ini.

Ya, kebiasaan tersebut bisa dikategorikan sebagai perilaku impulsif saat belanja. Perilaku ini tentu saja akan menuntun seseorang pada sifat boros jika terus-menerus dilakukan.

Walaupun terlihat tidak membahayakan, ternyata perilaku impulsif, termasuk saat belanja, dapat memberikan pengaruh buruk pada kehidupan Anda.

Terdapat beberapa penyebab munculnya sifat impulsif di dalam diri Anda, yaitu:

1. Gengsi

Pada umumnya, orang yang mempunyai sifat impulsif saat belanja sangat memerhatikan status sosial dan gengsi.

Misalnya, Kamu membeli sebuah baju yang harganya cukup mahal dan branded. Padahal di sisi lain, Kamu tidak membutuhkan baju tersebut karena pakaian Kamu sudah sangat banyak, bahkan ada yang belum dipakai.

Alasan Kamu membeli baju tersebut secara tidak sadar mungkin karena ingin terlihat keren dan bergengsi di depan teman dan orang banyak.

Mereka yang melakukan hal ini menginginkan pengakuan dari orang lain, sehingga cenderung membeli sesuatu yang sebenarnya tidak dibutuhkan.

2. Menciptakan kebahagiaan
Jujur saja, belanja tanpa memedulikan apakah barang tersebut dibutuhkan atau tidak memberikan kebahagiaan tersendiri bagi Anda, bukan?

Seperti yang dilansir dari Psychology Today, membeli barang yang diinginkan dapat melepaskan dopamin karena keinginan Kamu yang terpenuhi. Misalnya, Kamu senang membeli berbagai jenis peralatan dapur, terutama yang memudahkan proses memasak.

Padahal, di dalam lubuk hati Kamu yang terdalam Kamu mengetahui bahwa barang tersebut sebenarnya tidak Kamu butuhkan. Meskipun demikian, ketika keinginan itu terpenuhi, Kamu pun senang.

Sebenarnya, sifat impulsif terhadap barang-barang saat belanja berkaitan dengan pelepasan stres dan depresi. Walaupun hanya bersifat sementara, perilaku ini ternyata dapat menghibur orang-orang mereka yang memiliki yang masalah dalam pekerjaan atau hidupnya.

Berbelanja dapat mengisi waktu kosong, menghibur, dan mengalihkan perhatian Anda. Melihat dari manfaat ini, tidak selamanya perilaku impulsif hanya membawa dampak buruk dalam hidup Anda.

3. Sulit menolak dan mudah tergoda
Potongan harga dan berbagai promo lainnya pun turut mendorong perilaku impulsif saat belanja muncul. Misalnya, Kamu membeli aksesori ponsel karena diskon, padahal Kamu sudah memilikinya. 

Semakin sering Kamu melihat iklan yang menayangkan berbagai produk dengan potongan harga besar-besaran, semakin besar kemungkinan Kamu membeli produk tersebut. Belum lagi batas waktu penawaran yang singkat membuat Kamu tak memiliki waktu banyak untuk berpikir dan akhirnya impulsif membeli.

4. Menginginkan sesuatu yang baru
Manusia merupakan makhluk hidup yang cenderung cepat bosan. Umumnya, Kamu akan mengalami perubahan, termasuk keinginan dan suasana hati.

Misalnya, sepatu Kamu dalam keadaan baik-baik saja. Namun, ketika sedang berjalan-jalan di luar, Kamu melihat sepasang sepatu baru yang bagus. Meski tidak butuh, Kamu tetap langsung membelinya karena mungkin baik jika memiliki beberapa pasang sepatu dan dipakai bergantian.

Keinginan semacam inilah yang kemudian membuat Kamu kerap kali memiliki sifat impulsif saat belanja.

Perilaku impulsif saat belanja memang umum terjadi dan bisa menghilangkan stres. Walaupun demikian, bukan berarti Kamu bisa membiarkannya begitu saja. Jika diabaikan, Kamu bisa memiliki sifat konsumtif, borod, dan ekstremnya dapat terlilit utang akibat sifat itu.

Cara paling mudah untuk menghindari perilaku impulsif saat belanja adalah dengan menanyakan kepada diri sendiri. Apakah Kamu memang membutuhkannya atau hanya sekadar ingin karena termakan iklan. Dengan melakukan hal itu, Kamu bisa mencegah keinginan membeli hanya karena “merasa” akan lebih bahagia saat memilikinya.
PT SOLID GOLD BERJANGKA

Sumber : Hellosehat


Baca Juga :