Jumat, 08 November 2019

SOLID BERJANGKA | Harga Tertinggi Satu Bulan

SOLID BERJANGKA - Harga Gula Turun Dari Harga Tertinggi Satu Bulan


SOLID BERJANGKA JAKARTA -
Harga gula Maret di New York pada hari Selasa naik ke satu bulan tertinggi dan harga gula putih Desember di London naik ke 4 ½ bulan tertinggi karena berkurangnya produksi dari India, produsen gula kedua terbesar dunia. The Indian Sugar Mills Association (ISMA) pada hari Selasa memperkirakan produksi gula India turun 19 % dari tahun lalu ke terendah tiga tahun menjadi 26.85 MMT dari rekor 33.2MMT di 2018/2019. India National Federation of Cooperative Sugar Factories Ltd hari Senin memperkirakan produksi gula di 2019/20 akan turun sehingga 26.0 -26.5 MMT turun 20.7 % dari tahun 2018/19.

Faktor kenaikan harga dari Intl FCStone hari Selasa bahwa gula global 2019/20 defisit nya bertambah menjadi 7.7 MMT dari perkiraan Agustus defisit sebesar 5.9 MMT, karena cuaca di Asia.

Dari S&P Global Platts Analytics bahwa pasar gula global pada 2020/21 akan menjadi surplus +600,000 MT dari defisit 5.96 MMT di 2019/20. Platts mengatakan bahwa surplus gula global terjadi karena produksi gula akan naik 5.2 % dari tahun lalu menjadi 186.0 MMT karena perkiraan produksi India, Brazil, EU dan Rusia.

Laporan 24 Oktober dari Unica harga gula turun karena penggilingan tebu Brazil di Pusat dan Selatan Brazil menghasilkan 1.91 MMT gula sampai pertengahan Oktober diatas perkiraan sebesar 1.68 MMT. Total 2019/20 di Brazil Pusat – Selatan produksi sampai pertengahan Oktober naik 1.1 % dari tahun lalu menjadi 23.71 MMT.

Di Brazil hujan turun tidak merata, suhu diatas normal.

Analisa tehnikal untuk gula dengan support pertama di $ 12.40 dan berikut ke $ 12.20 sedangkan resistant pertama di $ 12.90 dan berikut ke $ 13.00.

Harga gula turun dari satu bulan tertingginya dan gula putih turun dari harga tertinggi 4 ½ bulan tertingginya, karena melemahnya real Brazil dan harga minyak mentah turun.

Harga gula Maret di New York  turun 15 sen (1.18 %) menjadi $ 12.56 perpound dan harga gula Desember ditutup turun 2.56 %.

Harga gula melemah karena harga minyak mentah turun dan melemahnya real Brazil karena likuidasi di gula berjangka. Harga minyak mentah turun 1.2 % hari Rabu, membuat harga etanol turun dan sehingga petani lebih memilih untuk membuat gula dibanding etanol sehingga meningkatkan persediaan gula.

Real Brazil turun 2.17 % pada hari Rabu menjadi dua minggu terendah terhadap dolar, sehingga mendorong ekspor gula karena harganya lebih murah bagi pembeli luar negeri.
SOLID BERJANGKA

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar